Memaafkan Orang Bodoh
Rasulullah kerap memberikan maaf.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rasulullah SAW adalah suri teladan yang kehidupannya dapat dipetik berbagai hikmah. Termasuk dalam menghadapi seseorang yang tidak mengerti apa-apa alias bodoh.
Hal itu diketahui berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Anas RA, dikutip dari kitab Riyadusshalihin karya Imam Nawawi. Dalam riwayat, Anas berjalan bersama Rasulullah SAW yang menggunakan selimut buatan Najran yang tebal.
Kemudian tiba-tiba seorang Arab badui datang dan menarik syal Nabi SAW dengan keras. Bahkan, seperti diceritakan Anas RA, ada bekas tarikan tersebut di leher Nabi SAW.
Orang Arab Badui itu berkata, "Wahai Muhammad, perintahkanlah agar aku diberi sebagian dari harta Allah SWT yang berada padamu." Nabi SAW kemudian menoleh kepada orang Arab badui itu, kemudian beliau tersenyum, dan memerintahkan agar orang tersebut diberi suatu pemberian. (Muttafaqun alaih)
Aisyah RA pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, lalu ia berkata, "Beliau bukanlah orang yang keji (dalam perkataan ataupun perbuatan), suka kekejian, suka berteriak di pasar-pasar atau membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan orang yang suka memaafkan." (HR Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang kuat bukan orang yang menang saat berkelahi. Tapi orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya saat marah." (Muttafaqun alaih)
Allah SWT berfirman, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." (QS Al-A'raf ayat 199)
Allah SWT juga berfirman, "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (QS Ali Imran ayat 134)