Kebiasaan yang Bisa Mempercepat Penuaan Menurut Sains

Salah satu faktor yang dapat mempercepat proses penuaan adalah penyakit kronis.

smerete.com
Penuaan dini/ilustrasi
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penuaan merupakan proses alami yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Beberapa upaya mungkin bisa dilakukan untuk memperlambat terjadinya proses penuaan. Di sisi lain, ada pula beberapa hal yang bisa membuat proses penuaan menjadi lebih cepat terjadi.

Baca Juga


"Meski harapan hidup kita mungkin meningkat, harapan kesehatan kita, waktu yang kita habiskan dalam kondisi sehat, masih jauh lebih rendah dari harapan," kata dr Noel Young dari Thriva seperti dilansir Independent, Jumat (3/9/2022).

Salah satu faktor yang diketahui dapat mempercepat proses penuaan adalah penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes. Dr Young mengatakan, kondisi-kondisi ini berkaitan dengan telomer yang lebih pendek. Telomer adalah adalah struktur paling ujung dari kromosom.

Dia mengungkapkan, ada delapan kebiasaan gaya hidup yang juga dapat membuat proses penuaan terjadi lebih cepat. Berikut ini adalah delapan kebiasaan tersebut: 

1. Minum alkohol

Studi terbaru dari Oxford University menemukan bahwa konsumsi alkohol dapat mempercepat penuaan biologis melalui pengrusakan DNA. Berdasarkan data yang didapat dari hampir 250 ribu partisipan, ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi alkohol lebih dari 17 unit per pekan memiliki telomer yang lebih pendek.

"Telomer yang memendek, penuaan biologis yang lebih cepat, meningkatkan risiko penyakit di usia lanjut, seperti Alzheimer, kanker, dan penyakit jantung," ujar ketua tim peneliti, dr Anya Topiwala.

2. Tak lindungi kulit dari matahari

Beragam studi menunjukkan, paparan sinar matahari bisa membuat kulit bertambah tua. Studi pada 2013 menemukan bahwa paparan sinar ultraviolet bertanggung jawab atas sekitar 80 persen tanda penuaan di area wajah.

3. Banyak duduk

Seiring dengan bertambahnya usia, akan semakin sulit bagi tubuh untuk membangun otot. Di saat yang sama, ada semakin banyak orang yang menerapkan gaya hidup tidak aktif. Padahal, setelah memasuki usia sekitar 35 tahun, tubuh akan kehilangan sekitar satu persen massa otot setiap tahun.

Menerapkan pola hidup yang aktif, seperti berjalan 4.000-6.000 langkah per hari dan naik-turun tangga, bisa membantu menjaga kekuatan otot. Hal lain yang bisa dilakukan adalah meluangkan waktu secara rutin untuk melakukan olahraga yang disukai, misalnya berenang, yoga, atau olahraga pertandingan.

4. Merokok

Semakin bertambah tua usia seseorang, semakin sedikit kolagen yang diproduksi oleh tubuh. Kolagen merupakan protein yang menjaga kulit tetap sehat dan elastis. Ketika produksi kolagen menurun, kulit akan mulai terlihat mengendur dan berkerut.

Kebiasaan merokok bisa mempercepat proses tersebut dan menyebabkan penuaan dini. Hal ini bisa terjadi karena kebiasaan merokok turut mempengaruhi produksi kolagen di dalam tubuh.

5. Pola makan tak sehat

Konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur, berkaitan dengan telomer yang lebih panjang dan harapan hidup yang lebih baik. Dr Young mengatakan, makanan-makanan tinggi serat juga biasanya kaya akan zat gizi seperti vitamin C, E, beta karoten, serta antioksidan lain.

Tak hanya itu, serat juga berperan dalam membantu regulasi gula darah dan memelihara mikrobioma usus yang sehat. Selain itu, konsumsi serat juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.

Di sisi lain, ada pula beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat memicu masalah kesehatan dan telomer yang lebih pendek. Beberapa contohnya adalah daging merah, minuman bergula, dan daging olahan.

"Yang terbaik adalah membatasi makanan seperti ini sebisa mungkin," kata Young.

6. Terlalu Stres

Stres yang tak dikelola dalam waktu lama berkaitan dengan telomer yang lebih pendek. Oleh karena itu, dr Young menganjurkan orang-orang untuk secara aktif mengelola stres mereka. Bagi orang yang mengalami gangguan kecemasan, PTSD, atau depresi, Dr Young menganjurkan untuk mencari pertolongan lebih lanjut dari tenaga profesional.

7. Abaikan Vitamin D

Vitamin D merupakan zat gizi yang berperan penting dalam membantu mengurangi efek penuaan. Kadar vitamin D yang rendah berkaitan dengan harapan hidup yang lebih pendek. Bila hidup di daerah yang minim paparan sinar matahari, konsumsi suplemen vitamin D sangat dianjurkan.

8. Kurang tidur

Kondisi kurang tidur diketahui berkaitan dengan telomer yang lebih pendek. Selain itu, kurang tidur juga kerap meningkatkan kemungkinan seseorang untuk menerapkan perilaku tidak sehat seperti tak berolahraga dan mengonsumsi makanan bergula dan berlemak tinggi.

Orang dewasa dianjurkan untuk tidur sekitar 7-9 jam per hari. Agar bisa mencapai target ini, coba perbaiki rutinitas sebelum tidur, buat suasana kamar tidur menjadi gelap, sejuk, dan sunyi, hindari konsumsi kafein setelah makan siang, serta jauhi olahraga atau penggunaan gawai sekitar 1-2 jam sebelum tidur.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler