Ulang Tahun Ke-44, Industri Asuransi Rama Tumbuh Signifikan di Semester I/2022
Bisnis Asuransi Rama tetap on the track meski ekonomi global dibayangi pandemi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ulang Tahun Asuransi Rama Ke-44 terasa istimewa. Sebab, Asuransi Rama membukukan pertumbuhan industri signifikan sepanjang Semester I/2022. Optimalisasinya ditambang dari segmentasi otomotif. Asuransi Rama juga sudah memancang target besar sepanjang tahun ini.
Formula khusus untuk mencapai target juga sudah disiapkan. Selain menguatkan aspek digital, Asuransi Rama juga menjalin kerjasama dengan berbagai stakeholder terkait.
Asuransi Rama menapaki usia ke-44 tahun. Berdiri pada Agustus 1978, perayaan ulang tahun Asuransi Rama sudah digelar di The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (31/8/2022) malam. Ulang tahun kali ini pun terasa semakin istimewa atas capaian rapor pertumbuhan industrinya yang signifikan sepanjang Semester I/2022.
Komparasinya performa serupa tahun sebelumnya. Artinya, bisnis Asuransi Rama tetap on the track meski ekonomi global dibayangi pandemi Covid-19 dan perang Russia-Ukraina.
“Ada banyak kemajuan yang dicapai Asuransi Rama pada ulang tahun ke-44. Perkembangannya sangat luar biasa. Market dan mitra terus memberikan respon positif. Peluang Asuransi Rama untuk terus mengembangkan usahanya pun terbuka sangat lebar,” ungkap Chief Commercial Officer PT. Asuransi Rama Satria Wibawa, Ricky Natapradja, di hadapan awak media.
Rapor pertumbuhan kompetitif Asuransi Rama tidak lepas dari kemampuannya menjawab kepercayaanmasyarakat. Buktinya, Asuransi Rama sudah menerbitkan lebih dari 1,6 Juta polis. Menggunakan E-Polis, rasio akurasi pencairan klaimnya hampir sempurna 99,6 persen. Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran Asuransi Rama juga hadir di berbagai kota. Diantaranya di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Malang. Juga hadir di Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, dan Makassar.
“Asuransi Rama memiliki beragam fitur terbaik. Kami juga sangat fokus kepada Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Harta Benda/Properti, dan Asuransi Pengangkutan. Segmentasi porsi terbesar 60 persen adalah Asuransi Kendaraan Bermotor. Adapun Asuransi Harta Benda/Properti dan Pengangkutan masing-masing 20 persen. Asuransi lainnya tetap diterima sesuai kebutuhan,” terang Ricky lagi.
Memiliki iklim bisnis sangat kondusif, Asuransi Rama pun memancang target total pendapatan premi atau Gross Written Premium (GWP) sekitar Rp 100 miliar. Slot optimal 50 persen pun ditambang melalui segmentasi Asuransi Kendaraan Bermotor. Guna mencapai target tersebut, sejumlah formula disiapkan. Asuransi Rama menjalin kerjasama dengan Wuling, Hyundai, dan BRI Finance. Sinergi juga dilakukan bersama PT Lifepal Technologies Indonesia (Lifepal) dan PT Anugrah Atma Adiguna Insurance Brokers (AAA).
“Asuransi Rama menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan. Kami asuransi pertama yang bisa memberikan proteksi terhadap kendaraan listrik. Awalnya kami fokus pada Wuling Air EV, tapi kini sudah berlaku untuk mobil listrik lainnya. Asuransi Rama juga terus menguatkan aspek digitalnya. Masyarakat kini jadi lebih mudah dalam mengakses dan mendapat pelayanan asuransi,” papar Ricky.