Peretas Bjorka Sudah Ditangkap Polisi Indonesia?
Peretas Bjorka Sudah Ditangkap Polisi Indonesia?
Selamat hari Jumat!
Sebelum berakhir pekan, mari simak dulu sejumlah berita utama dunia dalam 24 jam terakhir yang telah kami rangkumkan dalam Dunia Hari Ini, edisi 16 September 2022.
Mari kita awali dari Indonesia.
Kasus peretas atau 'hacker' Bjorka terus menarik perhatian warga Indonesia, karena ia mengaku sudah meretas jutaan data pribadi dan surat-menyurat Presiden Jokowi dengan Badan Intelijen Negara.
Nah, Kami kemarin, Tim Cyber Mabes Polri mengamankan seorang pemuda yang diduga sebagai Bjorka di Madiun, Jawa Timur.
Menurut laporan Detik.com, pria berinisial MAH itu ditangkap atas laporan dari kepala desa setempat dan penangkapannya dibenarkan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri.
Namun, benar tidaknya pemuda berinisial MAH itu adalah Bjorka juga masih terus didalami.
"
"Yang baru saya dapat informasi kan yang ada di Jawa Timur aja yang masih didalami, satu orang aja yang masih didalami," ujarnya sekaligus menampik penangkapan seorang pria lain di Cirebon yang diduga Bjorka.
"
Penangkapan itu lalu dibantah akun Bjorka di saluran media sosial telegram, ia malah menuduh polisi mendapat laporan yang salah tentang identitas dia yang sebenarnya dan telah salah tangkap.
Penemuan kuburan massal di Ukraina
Pemerintah Ukraina menemukan kuburan massal yang berisi setidaknya 440 mayat di sebuah hutan di luar kota timur Izium, yang baru-baru ini direbut kembali dari pasukan Rusia.
Serhiy Bolvinov, kepala polisi di Kharkiv, mengatakan kepada Sky News bahwa penyelidikan forensik akan dilakukan pada setiap jenazah, yang beberapa di antaranya terbunuh karena penembakan dan serangan udara.
Presiden Volodymyr Zelenskyy menyalahkan Rusia dan menyamakan penemuan itu dengan apa yang terjadi di Bucha, di pinggiran ibu kota Kyiv, pada tahap awal invasi akhir Februari oleh pasukan Rusia.
Ukraina telah menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang di kawasan tersebut.
Sembilan orang tewas terinjak-injak saat konser
Sedikitnya sembilan orang tewas dan 20 orang lainnya mengalami luka-luka setelah terinjak-injak di sebuah konser musik rock di Quetzaltenango, Guatemala Kamis malam kemarin.
Konser tersebut merupakan bagian dari acara perayaan Hari Kemerdekaan Guatemala.
Juru bicara rumah sakit yang merawat para korban mengatakan dua anak berusia 12 tahun termasuk di antara yang tewas, sementara mereka yang dilarikan ke rumah sakit sebagian besar menderita patah tulang.
Saksi di tempat kejadian mengatakan tempat acara hanya memiliki dua pintu keluar.
Penangkapan pembunuh anak yang mayatnya dimasukkan koper
Polisi Korea Selatan telah menangkap seorang perempuan yang diyakini sebagai ibu dari dua anak, yang jenazahnya ditemukan di dalam koper di Selandia Baru bulan lalu.
Menurut pihak berwenang, perempuan itu diduga melarikan diri ke Korea Selatan tahun 2018 setelah membunuh anak-anaknya, yang berusia 7 tahun dan 10 tahun di Auckland.
Perempuan yang ditangkap oleh interpol itu telah membantah tuduhan pembunuhan.
"Saya tidak melakukannya," katanya kepada wartawan saat dia dikawal dari kantor polisi di kota tenggara Ulsan, Korea Selatan.
Di saat Pengadilan Tinggi Seoul masih mempertimbangkan apakah ia harus diekstradisi ke Selandia Baru, polisi mengatakan perempuan itu akan tetap tinggal di Korea Selatan.