Prabowo: Saya tidak akan Lupa dengan Pesantren dan Santri
Sejarah peradaban manusia banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mendatangi Pondok Pesantren Api Asri Syubbanul Wathon Tegalrejo Magelang, Jawa Tengah. Di sana, dia mengajak, santri dan santriwati untuk terus belajar demi bangsa Indonesia.
"Anak-anakku belajarlah dengan sebaik-baiknya, belajar, belajar, belajar, jangan berhenti belajar, jangan malas untuk belajar, raih ilmu untuk bangsamu, raih ilmu untuk rakyatmu," ujar Prabowo lewat keterangannya, Sabtu (24/9).
Dia menjelaskan, ilmu sains, teknologi, dan kesehatan dalam sejarah peradaban manusia banyak dipelopori oleh tokoh-tokoh Islam. Beberapa di antaranya adalah Aljabar dan algoritma.
Di samping itu, dia juga mengingatkan kepada para santri tentang tokoh-tokoh bangsa yang lahir dari pesantren. Saat ini, banyak petinggi negara Indonesia yang memiliki latar belakang pendidikannya berasal dari pesantren.
Menurutnya, sejak dulu pesantren telah memberikan sumbangsih besar bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap bisa menjadi pribadi yang tidak melupakan pesantren dan para santri.
"Saya kira tidak mungkin Prabowo lupa dengan pesantren. Saya dari dulu Prabowo selalu dekat sama pak kyai, karena Prabowo dulu prajurti pasukan tempur yang harus brangkat ke medan pertempuran," ujar Prabowo.
"Mudah-mudahan saya tidak akan lupa, mudahan-mudahan saya mumpuni, mudah-mudahan saya termasuk golongan yang mumpuni, golongan yang tidak akan lupa (dengan pesantren), mudah-mudahan saya termasuk golongan yang setia kepada rakyat Indonesia," sambungnya.
Lanjutnya, dia menanamkan, optimisme kepada para santri tentang bagaimana menjaga kekayaan Indonesia dengan Ilmu pengetahuan sains dan teknologi. Apalagi saat ini ekonomi Indonesia menempati urutan ke-16 terbesar di dunia.
"Kita bersyukur karena karunia yang maha kuasa, tapi kita juga harus bersyukur bahwa kita punya pemerintah yang handal, pemerintah yang capable, harus diakui," ujar Prabowo.