Universitas BSI Ikuti ToT Program Pandu Indonesia
Indonesia memerlukan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital
REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) mengikuti Training of Trainer (ToT) Pelatihan Talent Scouting Academy (TSA) – Pandu Indonesia Micromentor yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika didukung oleh Mastercard Center for Inclusive Growth dan Mercy Corps. Pelatihan ini diadakan untuk membantu perkembangan kewirausahaan di era digital ekonomi Indonesia saat ini.
Acara ini berlangsung di Hotel Novotel, Bogor, selama 5 (lima) hari, dimulai sejak 19-23 September 2022. Selain diikuti dosen Universitas BSI, pelatihan ini juga diikuti dosen dari perguruan tinggi lainnya.
Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi Hedi M. Idris mengatakan bahwa Indonesia memerlukan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan mempersiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
“Tugas Kementerian Kominfo di sini adalah menyelenggarakan program yang bertujuan untuk mempersiapkan kebutuhan SDM digital, serta sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem seimbang dalam memaksimalkan peran quadruple helix, yakni peran dari pemerintah, industri, institusi pendidikan dan masyarakat agar dapat menjadi fasilitator dan akselerator pendukung ekonomi digital,” katanya dalam rilis yang diterima, Senin (26/9).
Sementara itu, Farah Alfath selaku Mentor Masterclass melakukan pelatihan yang bertujuan menyiapkan peserta profesional sebagai mentor UMKM dengan dasar-dasar teori mentoring bisnis (Siklus Hidup Mentoring), praktik terbaik dalam mentoring bisnis, dan teknik komunikasi dengan wirausaha (UMKM).
"Peserta juga mendapatkan pelatihan tentang kemanan siber, wirausaha muda dan pemasaran digital. Dengan pelatihan ini para dosen bisa menjadi agen-agen terlatih yang dapat mempersiapkan terbentuknya masyarakat digital yang semakin cakap melalui berbagai pelatihan literasi dan kompetensi guna memastikan bahwa transformasi digital dapat dikelola dengan baik dan dimanfaatkan secara berkelanjutan," jelasnya.
Ia berharap dengan pelatihan ini dosen dapat melatih mahasiswa dalam membimbing UMKM untuk siap menghadapi era digital.
“Semoga dengan pelatihan ini dosen bisa melatih mahasiswanya agar bisa membimbing UMKM menghadapi era digital ini. Transformasi digital harus kita kawal bersama, agar bonus demografi bisa membawa berkah bagi Indonesia,” kata Farah.
Di lain sisi, Liliyana sebagai salah seorang dosen dari Universitas BSI yang mengikuti acara ini memberikan permainan menarik yang bisa mengasah kemampuan peserta seputar dunia usaha agar peserta tidak merasa bosan dalam menyerap materi.
“Acaranya menarik ya kami mendapatkan banyak pengetahuan mulai dari bagaimana menjadi mentor yang baik, sampai belajar tentang digital marketing, tapi tidak membosankan, karena diisi dengan permainan yang menarik,” katanya.