Polisi Bagikan Makanan ke Pengunjuk Rasa di Depan Gedung DPR/MPR RI
Massa mendesak agar reformasi agraria dituntaskan dan menolak kenaikan harga BBM.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya membagikan makanan kepada massa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Selasa (27/9/2022) siang. Dalam video yang diunggah di akun Instagram @tmcpoldametro, terlihat Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali membagikan makanan dan minuman kepada massa pengunjuk rasa yang sedang berteduh di bawah jembatan penyeberangan di depan Gedung DPR/MPR RI.
"Polri Dit Lantas PMJ melakukan aksi simpatik dengan membagi-bagikan makanan dan minuman kepada masyarakat pendemo di depan MPR/DPR RI," demikian dilansir dari akun Instagram Ditlantas Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro di Jakarta, Selasa.
Pada hari ini, massa dari elemen petani, buruh, dan nelayan yang tergabung dalam Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) menggelar aksi demonstrasi di depan Komplek Parlemen Senayan. Massa aksi mendesak agar reformasi agraria segera dituntaskan dan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pihak kepolisian telah menyiapkan 4.400 personel gabungan TNI-Polri untuk mengamankan unjuk rasa yang berlangsung di beberapa titik di Jakarta hari ini. "Untuk wilayah Jakarta Pusat 4.400 personel kita siapkan gabungan TNI-Polri," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dikonfirmasi, Selasa.
Komarudin mengatakan, personel gabungan tersebut disebar di titik yang menjadi lokasi unjuk rasa hari ini antara lain di Balai Kota DKI Jakarta, Bundaran Patung Kuda, dan Gedung DPR/MPR RI. Sedangkan jumlah massa yang menggelar aksi hari ini diperkirakan berjumlah sekitar 2.000 orang. "Kalau dalam pemberitahuan sekitar 1.000-2.000 orang," ujar Komarudin.
Komarudin juga mengimbau kepada peserta aksi untuk selalu mematuhi peraturan agar aksi penyampaian pendapat berlangsung aman dan kondusif. "Imbauan kami tentunya dipersilakan menyampaikan aspirasi, tentunya dengan tetap memperhatikan aturan perundang-undangan yang berlaku, saling menghormati," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika