Membangun Usaha Kopi Perlu Konsistensi

Sangat penting untuk mempersiapkan konsep menu yang akan disajikan.

Muhammad Fauzi Ridwan/Republika
Santri tengah mengolah kopi di coffee shop, yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Rep: Wahyu Suryana Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Memulai langkah untuk masuk ke dunia bisnis Coffee Shop kini telah menjadi salah satu impian anak muda. Namun, untuk memiliki model bisnis yang populer dan banyak dinikmati oleh pelanggan tentunya perlu strategi khusus.

Founder Hoop Coffee, Nanda Miftah Al Faiz mengatakan, memulai bisnis kedai kopi dilandasi ide atas salah satu masalah generasi muda seperti mahasiswa. Mereka dibebankan kewajiban mengerjakan tugas yang banyak dan menimbulkan kepenatan.

Maka itu, ia menekankan, Hoop Coffee hadir untuk menjawab permasalahan tersebut. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2016 itu menekankan, kedai mereka mengusung konsep bernuansa taman.

"Harapannya, customer bisa menikmati indahnya alam dan melepas kepenatan, dan target dari market kami ini mahasiswa, di mana 80 persen wilayah Yogya terisi mahasiswa, ini jadi peluang yang sangat besar untuk bisnis yang kami jalani," kata Nanda dalam Career Talk Show yang diselenggarakan DPKA UII, Rabu (28/9/2022).

Nanda turut mengisahkan awal mula bertekad ingin mendirikan bisnis kedai kopi pada 2018. Saat itu, ia mulai mempersiapkan dengan matang terkait materi, konsep dan semua hal-hal lain karena sebelumnya sempat bekerja sebagai seorang barista.

Nanda yang lulus kuliah pada 2021, kemudian mulai berhasil merealisasikan persiapan-persiapan usaha pada 2022. Mulai dari persiapan konsep, kemampuan dan segala aspek-aspek untuk mewujudkan bisnis kopi yang dimilikinya saat ini.

Dalam mewujudkan itu semua, Nanda menyampaikan, dalam dunia bisnis kedai kopi sangat penting untuk mempersiapkan dulu konsep menu yang akan disajikan kepada pelanggan. Sebab, tampilan menu yang disajikan mampu menarik minat pelanggan.

Ditambah cita rasa, lanjut Nanda, konsep menu itu akan memberikan kenyamanan kepada lidah pelanggan, sehingga memberikan kesan yang menarik. Selain itu,Nanda menambahkan, bisnis yang dijalani saat ini merupakan bisnis mandiri.

Artinya, bisnis kedai kopi ini memang dirintis Nanda sendiri sejak awal. Nanda sengaja memilih untuk tidak menjadi waralaba atau menjalin kerja sama dengan investor agar bisa belajar lebih banyak merasakan proses yang dijalaninya.

"Jangan sekadar coba-coba dalam berbisnis, harus konsisten melayani customer agar mereka nyaman dan kembali lagi, repeat order di bisnis yang kita miliki," ujar Nanda.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler