Berusia Lebih dari 55 Tahun, Perokok di Inggris Harus Jalani Skrining Kanker Paru

Mantan perokok dan perokok aktif dianggap perlu jalani skrining kanker paru.

Nova Wahyudi
Seorang pria menunjukkan hasil rontgen parunya. Kanker paru merupakan penyebab kematian terbesar kelima di Inggris.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli di Inggris menyatakan, setiap individu berusia di atas 55 tahun yang pernah merokok harus di-skrining kanker paru. The UK National Screening Committee (UKNSC) menyerukan agar pemeriksaan dilakukan di seluruh Inggris untuk membantu menemukan kasus-kasus yang mematikan.

Komite tersebut mengatakan semua mantan perokok dan individu berusia antara 55 hingga 74 tahun harus diundang ke pemeriksaan oleh petugas medis. Siapa pun yang dianggap berisiko tinggi terkena kanker paru akan ditawarkan CT scan dosis rendah.

Sejauh ini, sekitar 47 ribu orang didiagnosis menderita kanker paru setiap tahun di Inggris dan 34.700 orang meninggal dunia. Di Inggris, itu adalah penyebab kematian terbesar kelima secara keseluruhan.

Program ini disambut baik oleh Direktur Eksekutif Kebijakan Cancer Research UK, Dr Ian Walker. Ia juga mendesak pemerintah di empat negara dalam kedaulatan UK (Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales) untuk meluncurkan program skrining kanker paru-paru.

"Kanker paru menyebabkan lebih banyak kematian di Inggris daripada jenis kanker lainnya, dan skrining dapat menyelamatkan nyawa dengan mendiagnosis individu pada tahap awal," kata Dr Ian Walker, seperti dilansir dari The Sun, Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga


Gejala kanker paru ada banyak dan beberapa di antaranya ialah batuk berkepanjangan, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Gejala tersebut kerap disalahartikan sebagai gejala virus atau flu biasa.

Gejala lain dari kanker paru meliputi sesak nafas, batuk berdahak yang memiliki bercak darah, sakit atau nyeri di dada atau bahu, kehilangan selera makan, dan penurunan berat badan. Dilaporkan juga bahwa mereka yang menjalani skrining dan masih merokok akan diberikan saran tentang cara berhenti.

Mendiagnosis kanker sejak dini, sebelum menyebar terlalu jauh, sangatlah penting agar pengobatan lebih berhasil. Merokok adalah penyebab kanker terbesar yang dapat dicegah di Inggris, dan di seluruh dunia.

Menurut sebuah studi baru, 61 persen kasus kanker setahun bisa dicegah jika orang berhenti merokok. Dr Walker menyerukan agar layanan berhenti merokok didanai secara memadai oleh pemerintah.

"Ini agar orang yang ingin berhenti dapat terus mendapatkan dukungan yang dibutuhkan setelah berpartisipasi dalam program ini,” jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler