Meninggal Akibat Serangan Jantung, Rapper 'Gangsta's Paradise' Idap Asma Semasa Hidup

Rapper Coolio melejit lewat Gangsta's Paradise pada 1995.

Chris Pizzello/Invision/AP, File
Rapper Coolio meninggal pada Rabu (28/9/2022) waktu AS akibat henti jantung. Semasa hidup, Coolio pernah beberapa kali mengalami serangan asma yang membahayakan jiwanya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapper Coolio yang hit dengan "Gangsta's Paradise" pekan lalu menutup usia akibat serangan jantung. Semasa hidupnya, Coolio ternyata juga bergelut dengan penyakit asma yang kerap membuatnya menghadapi masalah serius.

Salah satu momen yang paling tak terlupakan terjadi pada Februari 2016. Kala itu, Coolio sedang melakukan pertunjukan mendadak di Hill Country Barbeque Market dan ingin membawakan lima buah lagu. Namun, di tengah-tengah pertunjukkan, Coolio mengalami serangan asma.

"Coolio mengalami masalah dengan asmanya lalu seseorang di antara penonton memberikan inhaler miliknya (untuk Coolio)," ungkap seorang penonton yang menyaksikan peristiwa tersebut kepada Page Six.

Itu bukan kali pertama Coolio mengalami serangan asma. Saat beranjak dewasa, Coolio sempat mengalami beberapa episode serangan asma yang membahayakan jiwanya.

"Saya mengalami beberapa episode dengan asma, yang membuat saya berada di situasi serius dan bisa saja mati," kata Coolio dalam wawancaranya dengan USA Today.

Baca Juga


Memahami seluk-beluk asma
Asma merupakan sebuah kondisi ketika saluran napas menyempit, membengkak, dan mungkin memproduksi lendir berlebih, menurut Mayo Clinic. Serangan asma bisa membuat aliran udara menjadi sulit untuk masuk dan keluar paru-paru.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 262 juta orang di 2019 yang mengidap asma. Di tahun tersebut, ada sekitar 455 ribu kematian yang disebabkan oleh asma.

Dalam kondisi terburuknya, asma bisa menyebabkan pneumonia, gagal napas, dan paru-paru kolaps. Namun dalam keseharian, asma biasanya akan memunculkan gejala seperti kelelahan dan penurunan performa di sekolah atau pekerjaan.

Hingga saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan asma. Akan tetapi, ada obat yang bisa diresepkan oleh dokter untuk membantu mengelola penyakit dan juga kekambuhan asma. Inhaler yang diresepkan dokter, misalnya, dapat bekerja untuk merelaksasi otot. Dengan begitu, saluran pernapasan bisa kembali terbuka lebih lebar dan dilalui oleh udara setelah serangan asma terjadi.

Coolio mengungkapkan bahwa penyakit asma bukan penghalang bagi dirinya untuk beraktivitas. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan oleh penderita asma adalah selalu membawa obat, meski terkadang hal tersebut sulit dilakukan.

"Itu bisa cukup sulit, khususnya di sekolah," kata Coolio, dikutip Selasa (4/10/2022).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler