Penumpang TransJakarta Kini Wajib Tempel Kartu Saat Naik-Turun Bus

Mulai Selasa ini, penumpang TransJakarta harus 'tap in' dan 'tap out'.

Republika/Thoudy Badai
Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus TransJakarta di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta, Selasa (13/9/2022). Mulai Selasa (4/10/2022), penumpang Transjakarta wajib menempelkan kartu uang elektroniknya pada saat naik dan turun bus.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik DKI Jakarta, PT TransJakarta, mewajibkan para penumpang untuk menempelkan kartu uang elektronik (KUE) saat naik dan turun bus (tap in dan tap out). Syarat ini diterapkan sejak berlakunya implementasi tarif terintegrasi moda transportasi publik.

"Pelanggan perlu melakukan tap in dan tap out kartunya seiring dengan pemberlakuan tarif integrasi moda transportasi publik di Jakarta mulai Selasa ini," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Anang Rizkani Noor dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Anang menyebutkan bahwa apabila pelanggan tidak melakukan penempelan kartu, baik saat naik dan turun, maka akan ada konsekuensinya. Ia mengingatkan kartu pelanggan akan terblokir.

"Pelanggan akhirnya perlu melakukan atur ulang (reset) dan biaya perjalanan sebelumnya akan dikenakan pada perjalanan berikutnya," kata Anang.

Untuk membuka blokir kartu tersebut, lanjut Anang, penumpang perlu me-reset kartu. Itu bisa dilakukan pada pintu (gate) yang tersedia di seluruh halte maupun alat tempel kartu (Tap on Bus) yang ada di seluruh armada non-BRT.

Selain itu, penumpang perlu memiliki saldo minimum senilai lima ribu rupiah untuk memanfaatkan layanan TransJakarta. Jika saldo tidak mencukupi, pelanggan tidak dapat menggunakan layanan TransJakarta, kecuali untuk layanan gratis.

"Jadi, selalu pastikan pelanggan memiliki saldo minimum sebelum menggunakan layanan TransJakarta dan melakukan tempel kartu saat naik dan turun bus," ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah halte TransJakarta mengalami penumpukan penumpang Selasa pagi ini lantaran kartu uang elektroniknya terblokir.

Baca Juga


Keluhan calon penumpang diutarakan via media sosial, salah satunya di Halte TransJakarta Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Dalam foto yang diunggah ke media sosial terlihat antrean mengular di Halte TransJakarta Pinang Ranti. Selain itu, antrean panjang terjadi di Halte TransJakarta Flyover Raya Bogor (Pasar Rebo).

Anak usaha BUMD DKI PT JakLingko Indonesia mengatakan penyebab terblokirnya kartu penumpang salah satunya ialah akibat tidak melakukan tap out karena menggunakan layanan bus tanpa halte atau non-BRT. Selama ini, layanan bus non-BRT memang tidak ada kewajiban memindai kartu pembayaran di mesin ketika penumpang akan turun dari bus.

"Mungkin karena pada perjalanan kemarin belum melakukan tap out sehingga ketika di pagi hari ini berusaha tap in, kartunya menjadi terblokir," ucap Direktur Utama JakLingko Muhammad Kamaluddin.

Penumpang TransJakarta bisa melakukan aktivasi kembali kartu uang elektroniknya. Itu dapat dilakukan di setiap halte.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler