Review Liverpool vs Rangers: Formasi Baru Klopp dan Lini Depan yang 'Masih Tumpul'
Klopp mengubah formasi Liverpool dari 4-3-3 menjadi 4-2-3-1.
Liverpool berhasil mengalahkan Rangers dengan skor 2-0 pada laga lanjutan fase Grup A Liga Champions di Stadion Anfield, Rabu (5/10/2022) dini hari. Pada pertandingan ini, manajer the Reds Juergen Klopp mengubah formasi favoritnya selama menukangi Liverpool dari 4-4-3 menjadi 4-2-3-1.
Sebenarnya formasi 4-2-3-1 bukan formasi yang asing dimainkan oleh Juergen Klopp. Sebab, formasi ini pernah menjadi andalannya kala masih menjadi pelatih Borussia Dortmund. Dengan taktik ini, Klopp berhasil mempersembahkan dua trofi Bundesliga, DFC Pokal, DFL Supercup serta membawa Dortmund menjadi runner up di Liga Champions.
Sementara selama menjadi pelatih Liverpool, Klopp lebih senang memainkan formasi 4-3-3. Formasi ini juga terbukti efektif, karena berhasil membawa Liverpool menjadi juara Liga Primer Inggris, Liga Champions, Super Cup Eropa, juara Piala Dunia antarKlub, Piala Liga, Piala FA serta terakhir Community Shield.
Namun, sejak awal musim 2022, formasi 4-3-3 tersebut sering disebut sudah usang dan gampang diatasi oleh lawan-lawan Liverpool. Hasilnya, Liverpool terseok-seok di Liga Primer Inggris.
Pertandingan Liverpool melawan Rangers menjadi pertama kali formasi 4-2-3-1 diandalkan oleh Klopp. Pada pertandingan itu, lini belakang Liverpool tetap diisi oleh Van Dijk, Matip, Tsimikas dan Trent Alexander Arnold. Perubahan besar berada di lini tengah dan depan. Di lini tengah Klopp hanya menurunkan Henderson dan Tiago. Sementara lini depan diisi oleh Salah, Jota, Diaz dan Nunez diujung tombak.
Perubahan formasi ini memang membuat permainan Liverpool menjadi berbeda dibanding laga-laga sebelumnya. Boleh dikatakan serangan Si Merah menjadi terasa lebih ganas. Sebab, Liverpool jarang menahan bola di tengah dan lebih sering mengirimkan bola ke lini depan.
Meski begitu, tentu saja formasi baru ini butuh adaptasi. Selain itu, permasalahan lini depan Liverpool yang harus segera diatasi adalah mengembalikan ketajaman para penyerangannya. Penyelesaian akhir yang kurang klinis dan kritis terlihat nyata pada pertandingan itu. Ambil contoh Darwin Nunez yang punya banyak peluang matang namun gagal dikonversi menjadi satupun gol.
Gol Liverpool pun terjadi dari skema bola mati dan penalti, yang dicetak oleh Trent Alexander-Arnold dan Mohamed Salah. Meski juga tak bisa dipungkiri performa kiper Rangers, Allan McGregor, luar biasa pada pertandingan dini hari tadi.
Skema permainan baru Liverpool akan diuji kembali di Liga Inggris saat menghadapi Arsenal akhir pekan ini. Apakah formasi ini akan sukses atau tidak, kita tunggu hasilnya.