Soal Ancaman Sanksi Buntut Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Serahkan ke FIFA

Presiden Giani Infantino berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan

ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah suporter Arema FC (Aremania) menyalakan lilin sebelum mengikuti doa bersama di depan patung singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan pada hari ke-3 tersebut semakin banyak diikuti warga setempat maupun suporter Arema FC dari berbagai daerah.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, pada Senin (3/10/2022) malam, terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan korban jiwa. Tragedi inipun menjadi sorotan dunia.

"Hari Senin malam saya telah bergabung langsung berbicara langsung dengan Presiden FIFA, Presiden Giani Infantino berbicara banyak mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang," kata Jokowi kepada wartawan di depan Istana Merdeka, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, Jokowi juga mengaku membahas terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Ia pun menyerahkan kepada FIFA terkait penyelenggaraan piala dunia itu.

"Juga berbicara mengenai FIFA under twenty berbicara banyak, tetapi keputusan apapun adalah kewenangan di FIFA," jelas Jokowi.

Peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang ini menjadi sorotan internasional karena menelan banyak korban jiwa. Berbagai ucapan bela sungkawa pun disampaikan oleh para pemain dan klub sepak bola dunia.

Tragedi itu dikhawatirkan berimbas pada status tuan rumah Indonesia untuk menyelenggarakan piala dunia U-20. Sementara itu, Presiden Jokowi pada siang hari ini diagendakan untuk mengunjungi Malang dan memberikan santunan kepada para korban kerusuhan Kanjuruhan.

Presiden Jokowi menginstruksikan tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) dapat segera bekerja mengungkap tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Ia menargetkan TGIPF sudah bisa memberikan kesimpulan atas peristiwa ini dalam waktu kurang dari satu bulan.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler