Sumbar 'Banjir' Durian, Petani Diharapkan Raup Untung

Gubernur Sumbar Mahyeldi berharap petani meraup untuk akibat banjir durian.

Antara/Iggoy el Fitra
Pekerja mengecek kondisi indukan durian di Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, Lubuk Minturun, Padang. Gubernur Sumbar Mahyeldi berharap petani meraup untuk akibat banjir durian.
Rep: Febrian Fahri Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Banyak wilayah di Sumatra Barat saat ini memproduksi buah durian. Seperti di Kabupaten Solok, Tanah Datar, Agam, Lima Puluh Kota dan beberapa daerah lain. Gubernur Sumbar, Mahyeldi, berharap panen durian ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat petani.

Baca Juga


"Kita bersyukur atas datangnya musim panen durian ini. Untuk menjaga stabilitas harga dan keuntungan petani, kita mendorong petani untuk juga bersinergi dengan pedagang dan bahkan pengusaha," kata Mahyeldi, Sabtu (8/10).

Mahyeldi menyebut 'banjir' durian di Sumbar ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Ada banyak jenis durian yang dihasilkan di Sumbar. Seperti Durian King Montong, ataupun Timbago.

"Dengan bersinergi kita mampu membuat terobosan, misalnya dalam program hilirisasi. Maka saya yakin pengusaha akan untung, petani pun akan tersenyum," ujar Mahyeldi.

Jamhur (65) seorang petani durian dari Tanah Datar, menyebut musim panen durian kali ini cukup besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tapi karena terlalu banyak durian, harganya menurut Jamhur jadi turun.

"Biasanya untuk ukuran jumbo itu bisa dijual Rp 30 ribu -Rp 40 ribu. Sekarang cuma Rp 15 ribu," ucap Jamhur.

Meski begitu, Jamhur tetap bersyukur. Karena setiap musim durian, akan menjadi berkah baginya. Sebab durian yang ia pelihara saat ini merupakan warisan dan kakeknya puluhan tahun lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler