Telat Makan, Cara Tubuh Bakar Kalori-Simpan Lemak Jadi Berubah

Telat makan mendatangkan efek merugikan pada tubuh.

www.freepik.com.
Para ahli menyarankan Anda tidak meleatkan sarapan karena sejumlah alasan kesehatan (ilustrasi). Telat makan mendatangkan efek merugikan bagi tubuh,
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda sering telat makan? Makan terlambat termasuk saat larut malam sebenarnya berefek pada tiga faktor utama dalam mengatur berat badan, yakni pengaturan asupan kalori, jumlah kalori yang dibakar, dan perubahan molekuler jaringan lemak, ungkap studi dari Brigham and Women's Hospital

Seperti dikutip dari Medical Daily, studi yang dipublikasikan Cell Metabolism itu melihat efek makan lebih awal dibandingkan dengan makan terlambat, sambil mengendalikan faktor penting lainnya seperti paparan cahaya, tidur dan aktivitas fisik. Para peneliti melibatkan 16 peserta yang dianggap kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca Juga


Mereka menyelesaikan dua protokol laboratorium, yakni makan awal dan makan terlambat (empat jam lebih terlambat). Perserta juga memiliki jadwal tidur dan bangun yang tetap selama dua hingga tiga pekan sebelum protokol laboratorium, juga mengikuti diet ketat di rumah dalam tiga hari menjelang itu.

Selama di laboratorium, para peserta mendokumentasikan rasa lapar dan nafsu makan mereka. Sampel penting seperti sampel darah, suhu tubuh, pengeluaran energi dan biopsi jaringan adiposa, juga dikumpulkan.

"(Kami) menemukan makan empat jam kemudian membuat perbedaan yang signifikan untuk tingkat rasa lapar kita, cara tubuh membakar kalori setelah makan, dan cara kita menyimpan lemak," kata peneliti studi Nina Vujovic dari Brigham's Division of Sleep and Circadian Disorders.

Menurut studi, makan terlambat secara konsisten mengubah fungsi fisiologis dan proses biologis yang terlibat dalam pengaturan asupan energi, pengeluaran, serta penyimpanan. dan Hal ini mengarah pada penambahan berat badan.

Dalam studi baru-baru ini, para peneliti juga menemukan mereka yang makan di siang dan malam hari terlambat mengalami peningkatan tingkat suasana hati seperti depresi dan kecemasan. Para peneliti mencatat studi lebih lanjut diperlukan untuk menguji generalisasinya.

Soalnya, hanya ada lima peserta perempuan. Ini menyebabkan kurangnya representasi berdasarkan jenis kelamin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler