Pangkalan AS di Suriah Ditembak Roket

Belum ada laporan kerusakan atau korban dalam peristiwa itu.

AP Photo/Susan Walsh
Stempel untuk Komando Pusat AS ditampilkan pada 6 Februari 2017, di Pangkalan Angkatan Udara MacDill di Tampa, Fla. Pasukan operasi khusus AS melakukan serangan di timur laut Suriah semalam, menewaskan seorang pemberontak ISIS yang terlibat dalam penyelundupan senjata dan Para pejabat AS mengatakan Kamis, 6 Oktober 2022. Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat AS mengatakan serangan helikopter itu menargetkan Rakkan Wahid al Shamman, yang dikenal memfasilitasi penyelundupan untuk mendukung operasi ISIS.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan pangkalan pasukan AS dan mitra setempat di Suriah ditembak roket oleh sekelompok orang yang belum diidentifikasi. Tapi tembakan itu tidak menimbulkan korban luka atau kerusakan.

Baca Juga


Dalam pernyataan singkatnya militer AS mengatakan roket 107 kaliber milimeter gagal merusak bagian dalam komplek Zona Pendaratan Rumalyn yang digunakan pasukan AS.

"Roket tambahan ditemukan di lokasi peluncuran," kata Pusat Komando AS yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah, Ahad (9/10/2022).

Pusat Komando tidak menyebutkan siapa yang mereka curigai. Serangan ke pangkalan AS ini dua hari usai helikopter AS menyerang sebuah desa yang dikuasai pemerintah di timur laut Suriah yang menewaskan seorang milisi ISIS.

Serangan helikopter ini digelar beberapa jam setelah serangan udara AS yang menewaskan dua milisi lainnya. Pemerintah mantan Presiden Barack Obama mengerahkan pasukan AS ke Suriah untuk mengalahkan ISIS.

Pasukan AS berkoalisi dengan pasukan Syrian Democratic Forces yang dipimpin kelompok Kurdi. Masih ada 900 pasukan AS di Suriah, sebagian besar berada di timur negara itu.

Washington menyalahkan milisi-milisi yang didukung Iran atas serangan terhadap pasukan AS beberapa bulan terakhir. Pasukan yang didukung Iran menetapkan jejaknya di Suriah saat mendukung Presiden Bashar al-Assad selama perang sipil.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler