Guardiola Sebenarnya Kesal Haaland tak Mampu Memenuhi Ekspektasinya

Setelah pertandingan, Guardiola menyentil petisi soal Haaland.

AP/Jon Super
Pemain Manchester City Erling Haaland (tengah) merayakan dengan rekan setimnya setelah mencetak gol keempat timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Southampton di stadion Etihad di Manchester, Inggris, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pep Guardiola bercanda bahwa dia tidak senang dengan Erling Haaland karena pemain asal Norwegia itu tidak mencetak hattrick dalam kemenangan Liga Primer Inggris Manchester City atas Southampton di Stadion Etihad, Sabtu (8/10/2022) malam WIB. Pada laga tersebut, Manchester City menang telak dengan skor 4-0.

Baca Juga


Haaland mencetak gol keempat City setelah menyia-nyiakan dua atau tiga peluang besar yang dimiliki selama pertandingan - salah satu di antaranya adalah saat dia berhadapan satu lawan satu dengan kiper Southampton Gavin Bazunu tetapi tembakannya membentur tiang gawang.

Setelah pertandingan, Guardiola menyentil petisi yang meminta Haaland dilarang dari Liga Primer Inggris ketika menganalisis penampilannya, dan khususnya kehilangan babak pertama. "Saya sangat kesal dengan dia karena dia tidak mencetak tiga gol, itulah sebabnya ada petisi untuk memecatnya dari Liga Primer Inggris," candanya, dikutip dari Manchester Evening News, Ahad (9/10/2022).

"Itu terjadi (kegagalan babak pertama). Harapannya sangat tinggi sehingga orang berharap dia akan mencetak tiga atau empat gol setiap pertandingan. Pada akhirnya dia ada di sana untuk mencetaknya. Dia membantu menjaga bola, bertarung. Erling bermain sangat bagus hari ini juga," kata dia. 

Guardiola memuji kinerja City secara umum dengan mengatakan mereka berperilaku seperti yang dia tahu bisa mereka lakukan, meskipun dia tetap menyoroti kesalahan dari Haaland dan meminta rekan satu tim lainnya untuk meningkatkan peluang mereka. "Secara umum kami bermain bagus, tim yang kami kesulitan (melawan) musim lalu, setiap kali kami bermain melawan mereka," katanya.

"Kami sedikit mengubah rancangan dan build-up kami. Jauh lebih baik, semua menit dimainkan Bernardo dan Rodri di babak kedua. Kami menciptakan peluang, orang-orang di depan bisa lebih klinis. Tidak apa-apa, setelah tiga hari pertandingan, para pemain bereaksi dan berperilaku lagi seperti mereka," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler