Pengamat: Prabowo Ditikung Anies Baswedan?

Tidak ada etika yang dilanggar Anies maupun Jokowi.

Republika/Wihdan Hidayat
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberikan ucapan selamat kepada Anies Rasyid Baswedan ketika dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara.
Red: Joko Sadewo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, menilai tidak ada etika yang dilanggar Anies Baswedan jika nanti harus berhadapan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Hal ini disampaikan Bawono terkait munculnya penilaian bahwa untuk kedua Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali ditinggalkan gubernur yang didukung dan usung dalam pilkada DKI Jakarta.

Sebelumnya, pada Pilkada DKI Jakarta 2012 Prabowo Subianto memiliki peran sangat besar dalam mengusung Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama melalui koalisi PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Namun di tahun 2014 Joko Widodo memilih maju dalam pemilihan presiden untuk berhadapan dengan Prabowo Subianto

Dikatakan Bawono, baik Joko Widodo maupun Anies Baswedan bukanlah kader Partai Gerindra sehingga tidak tepat apabila dikatakan Prabowo Subianto ditikung orang-orang yang pernah ia usung di Pilkada DKI Jakarta

Dijelaskannya, hal itu dapat terjadi karena demokrasi elektoral di Indonesia ini menganut pemilihan presiden secara langsung. Jadi meskipun calon presiden maju dan diusung oleh partai politik tetapi partai politik tidak dapat mengikat calon presiden itu agar di kemudian hari ia tidak melampaui kepentingan partai politik bersangkutan. Apalagi jika bukan kader partai politik tersebut

Karena itu, lanjut Bawono, bila nanti dalam pemilihan presiden mendatang Anies Baswedan harus berhadapan dengan Prabowo Subianto tidak perlu lagi dipersoalkan. Karena hal itu tidak melanggar hukum atau juga etika politik.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler