15 Orang Terima Suntikan Perdana Vaksin IndoVac
Bio Farma proses IndoVac untuk bisa digunakan sebagai booster.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan, penyuntikan perdana vaksin Covid-19 IndoVac menyasar ke warga yang belum mendapatkan vaksin sama sekali. Menurut dia, uji klinis pada vaksin IndoVac yang sudah mendapatkan sertifikasi emergency use authorization (EUA) itu baru untuk vaksinasi tahap primer.
"Pagi ini Pak Presiden yang menamai langsung vaksin IndoVac ini meluncurkan vaksin IndoVac secara resmi, dan menyaksikan langsung penyuntikan perdana vaksin IndoVac untuk masyarakat yang memang sama sekali belum pernah disuntik," kata Honesti di Kantor Bio Farma, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).
Penyuntikan perdana vaksin IndoVac itu dilakukan ke sekitar 15 warga. Penyuntikan disaksikan langsung Presiden Joko Widodo setelah meluncurkan vaksin tersebut.
Meski baru hanya untuk vaksinasi primer, menurutnya Bio Farma juga telah berproses untuk bisa mendapatkan EUA vaksin IndoVac untuk tahap vaksinasi penguat sehingga ketergantungan impor akan bisa dikurangi. "Seandainya sudah selesai uji klinisnya dan mendapat izin dari Badan POM, ini akan digunakan untuk program booster (vaksinasi penguat) pemerintah," kata Honesti.
Dia pun memastikan vaksin IndoVac itu kualitasnya setara dengan vaksin-vaksin lainnya yang lazim digunakan dengan efikasi di atas 80 persen. Dan yang paling utama, kata dia, vaksin IndoVac itu dipastikan bersertifikat halal.
"Nah, ini karena Indonesia masalah halalnya hal yang sangat penting sehingga dari awal kita sudah mendesain vaksin ini secara keamanan bagus, efikasinya tinggi dan kualitasnya juga bagus dan halal," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan vaksin IndoVac yang merupakan produksi dalam negeri, mulai dari hulu hingga ke hilir. Presiden mengatakan Bio Farma saat ini bisa memproduksi vaksin IndoVac dengan kapasitas 20 juta dosis. Sedangkan untuk tahun 2023, menurutnya vaksin IndoVac tersebut bisa diproduksi sebanyak 40 juta dosis.
"Ini memakan waktu, IndoVac dari awal sampai sekarang 1,5 tahun, sudah diam nggak pernah bersuara, tahu-tahu jadi IndoVac," kata Jokowi.