Surabaya Siapkan Berbagai Skema Atasi Kemacetan
Eri juga mengungkapkan rencana membangun jalan baru pada 2023.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan berbagai skema untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Skema itu seperti penerapan sensor CCTV Surabaya Intelligent Transportation System (SITS), rencana pembangunan jalan baru, mengatur waktu masuk siswa SD/ SMP negeri dan swasta dengan waktu masuk para pekerja, dan mengkoneksikan transportasi umum di Kota Surabaya dengan daerah di sekitarnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, skema itu akan disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya tahun 2021-2026, yakni mewujudkan pemantapan infrastruktur jalan yang berkualitas dan mendukung mobilitas antar moda secara terpadu dan terintegrasi. Eri juga mengungkapkan rencana membangun jalan baru pada 2023.
Jalan baru itu, yakni Radial Road dan proses pengerjaan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), serta Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur di Kota Pahlawan. “Karenanya Pemkot Surabaya melakukan penambahan panjang jalan di Kota Surabaya dengan rata-rata per tahun mulai 2016 hingga 2020 sepanjang 6,25 kilometer berdasarkan RPJMD Kota Surabaya 2021-2026,” kata Eri, Ahad (16/10).
Eri menjelaskan, proses pengerjaan Radial Road akan dimulai pada 2023 untuk mengurangi beban kepadatan lalu lintas dari arah Jalan Mayjen Jonosewojo ke Jalan Lontar Kota Surabaya. Pengerjaan konstruksi JLLB sudah terbangun 2.520 meter, yang terdiri atas 1.870 meter dibangun oleh pengembang perumahan dan 650 meter dibangun dengan pendanaan dari APBD Kota Surabaya.
Selanjutnya, konstruksi JLLT sudah terbangun sepanjang 1.228 meter yang dibangun dengan pendanaan dari APBD Kota Surabaya. Eri melanjutkan, rencana pembangunan panjang JLLB adalah kurang lebih 10.035 meter dan JLLT kurang lebih 14.300 meter.
"Artinya tidak bisa dikerjakan dalam satu atau dua tahun, maka akan saya sampaikan secara transparan melalui videotron di seluruh Surabaya. Sehingga selesai di tahun berapa warga akan tahu,” ujarnya.
Eri menyatakan, Pemkot Surabaya juga akan mengatur waktu masuk antara siswa SD/SMP negeri dan swasta serta para pekerja di Kota Pahlawan. Bahkan, para pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya telah melakukan aktivitas kerja di lingkungan terdekat dengan rumahnya.
“Pemkot Surabaya juga telah memulai, yakni pegawai bekerja di lingkungan (terdekat) rumahnya masing-masing. Sehingga itu akan mengurangi (penumpukan kendaraan), yang dari barat tidak perlu sampai di area timur,” kata Eri.
Eri juga mengaku tengah melakukan penataan transportasi massal yang tidak hanya berfokus di Kota Surabaya. Sebab rencananya, transportasi massal tersebut juga akan terkoneksi dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
“Termasuk pembangunan jalannya, ini akan terkoneksi satu dengan yang lainnya. Maka kita harus memberikan jaminan keamanan menggunakan transportasi massal dengan harga yang terjangkau daripada menggunakan transportasi pribadi,” ujarnya.