Peran Presiden Jokowi dan Erick Thohir di Balik Kedatangan Presiden FIFA ke Indonesia
Pemerintah dan FIFA akan memperbaiki sepak bola Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir ditugaskan untuk menjemput dan mengantar Presiden FIFA Gianni Infantino ke Istana Negara, Jakarta, untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (18/10). Kedatangan Presiden FIFA itu tak terlepas lobi Menteri Erick yang diutus Jokowi untuk menemui Infantino dua pekan lalu di Doha, Qatar.
Jaringan Erick di dunia sepak bola internasional yang luas menjadi salah satu faktor kunci yang membuat Presiden FIFA bersedia datang ke Indonesia. Tak hanya datang, berkat lobi Erick, Infantino akan terlibat dalam pembenahan sepak bola nasional usai Tragedi Kanjuruhan.
"Saya datang membawa para ahli kami. Kami akan membantu dan berinvestasi dan kami akan memastikan sepak bola Indonesia akan bersinar di pentas global," kata Infantino di Istana Negara, Selasa (18/10).
Tiba di Jakarta pada Selasa (18/10) pagi, Infantino langsung dijemput Erick di bandara. Kedua pria yang sama-sama menggemari klub Inter Milan itu saling berpelukan sambil berbincang akrab saat berjumpa di bandara.
Keduanya kemudian langsung meluncur ke Istana untuk pertemuan dengan Presiden Jokowi. Infantino tiba di Istana Kepresidenan pada pukul 12.00 WIB. Ia disambut oleh Presiden Jokowi di Ruang Jepara, Istana Merdeka, kemudian melakukan pembicaraan secara tertutup.
Jokowi mengatakan, pertemuan yang digelar siang ini merupakan diskusi antara pemerintah dan FIFA. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari lobi Erick Thohir yang diperintah Presiden Jokowi untuk datang Qatar untuk bertemu Infantino. Karena itu, pertemuan tak dihadiri oleh Ketua Umum PSSI.
“PSSI nanti urusannya FIFA. Tadi urusan FIFA dengan pemerintah,” ujar Jokowi saat ditanya wartawan, Selasa (18/10).
Jokowi sebelumnya menyampaikan, pemerintah dan FIFA akan memperbaiki sepak bola Indonesia pasca-Tragedi Kanjuruhan. Jokowi mengatakan, selama proses pembentukan tim transformasi sepak bola Indonesia, FIFA akan berkantor di Indonesia.
Hal itu menjadi salah satu poin dalam surat yang dikirimkan oleh FIFA kepada Presiden Jokowi sebagai tindak lanjut pembicaraan per telepon yang dilakukan Jokowi dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino pada 3 Oktober 2022 lalu.