Animo Vaksinasi Tinggi, Stok Vaksin di Tasikmalaya dan Garut Justru Kosong

Kekosongan vaksin itu telah terjadi sejak Selasa (18/10/2022).

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat bahwa penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau dosis penguat di Indonesia pada Senin (17/10/2022) mencapai 64.336.404 orang, sementara penerima vaksin Covid-19 dosis lengkap sebanyak 171.418.935. Republika/Abdan Syakura
Rep: Bayu Adji Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Stok vaksin Covid-19 di Kota Tasikmalaya dilaporkan sudah habis dalam beberapa hari terakhir. Alhasil, pelayanan vaksinasi di daerah itu sementara tak bisa dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, saat ini stok vaksin Covid-19 sudah kosong. Kekosongan itu telah terjadi sejak Selasa (18/10/2022).

"Terakhir kami hanya mendapatkan distribusi 500 dosis. Itu dipakai lima hari juga sudah habis. Sekarang kosong," kata dia, Rabu (19/10/2022).

Menurut dia, pihaknya sudah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan distribusi vaksinasi. Namun, belum ada kepatian waktu vaksin bisa datang ke Kota Tasikmalaya.

Uus menyayangkan Kekosongan stok vaksin di daerahnya. Padahal, ia menyebut, animo masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi sedang tinggi.

"Padahal animo masyarakat tinggi. Bahkan ada yang langsung tanya ke saya. Mudah-mudahan bisa secepatnya di-droping lagi," kata dia.

Kekosongan stok vaksin Covid-19 tak hanya terjadi di Kota Tasikmalaya. Di Kabupaten Garut, vaksin Covid-19 bahkan sudah tak tersedia sejak beberapa pekan terakhir.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan, stok vaksin Covid-19 sudah kosong di Kabupaten Garut sudah sejak sepekan terakhir. Bahkan, stok vaksin di seluruh puskemsas wilayah Kabupaten Garut juga telah habis.

"Beberapa hari lalu ada vaksinasi dari kepolisian untuk menghabiskan stok. Kalau sekarang benar-benar berhenti karena vaksinnya sudah kosong," kata dia, Selasa.

Leli mengaku belum bisa memastikan waktu stok vaksin kembali tersedia. Ia hanya bisa terus meminta ke Dinas Kesehatan Provinsi Jabar dan Kemenkes.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler