India Denda Google 160 Juta Dolar karena Mendominasi Pasar

Competition Commision of India jatuhkan denda ke Google karena mendominasi pasar

Flickr
Competition Commision of India jatuhkan denda ke Google karena mendominasi pasar. Ilustrasi.
Rep: Rahma Sulistya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Google didenda lebih dari 160 juta dolar AS oleh pengawas anti-trust India, setelah penyelidikan menemukan bahwa raksasa teknologi itu menyalahgunakan posisinya sebagai pemimpin di pasar smartphone lokal. Perusahaan sistem operasi seluler Android yang berbasis di California itu merupakan pemain dominan di India.

Baca Juga


Menurut lembaga penelitian Counterpoint, Google juga dijalankan pada 95 persen smartphone di negara itu. Namun, Competition Commision of India (CCI) mengatakan Google telah mengonfigurasi platform untuk secara tidak sah menyingkirkan para pesaing aplikasi populernya, termasuk YouTube dan browser web Chrome.

Android memiliki serangkaian aplikasi Google yang sudah diinstal sebelumnya pada ponsel, termasuk mesin pencari yang memberikan keunggulan kompetitif signifikan bagi layanan pencarian Google atas para pesaingnya. "Pasar harus diizinkan untuk bersaing berdasarkan prestasi dan tanggung jawab pada (Google) bahwa perilakunya tidak mengganggu persaingan ini berdasarkan prestasi," tulis lembaga itu dilansir TRT World, Jumat (22/10/2022).

CCI mengenakan denda 13,4 miliar rupee (162 juta dolar AS atau setara Rp 2,5 triliun) dan menginstruksikan perusahaan itu untuk tidak memaksa pengguna Android menginstal aplikasinya terlebih dahulu. Denda itu juga memberi tahu Google untuk tidak mengadakan perjanjian apa pun dengan pembuat smartphone, yang akan mendorong mereka untuk hanya menjual perangkat berbasis Android atau secara eksklusif menggunakan perangkat lunaknya.

India adalah rumah bagi jumlah pengguna smartphone tertinggi kedua di dunia setelah China. Pasar smartphone India tumbuh 27 persen dari tahun ke tahun. Hingga 2021, menurut Counterpoint penjualan tahunannya melebihi 169 juta unit.

Lebih dari 60 persen ponsel yang dijual di negara tersebut berasal dari pabrikan China terkemuka termasuk Xiaomi dan Oppo. Apple tetap menjadi pemain kecil di pasar yang sadar anggaran itu, tetapi telah melihat beberapa terobosan dalam beberapa tahun terakhir. Apple mengumumkan bulan lalu tentang rencana untuk memproduksi iPhone 14 andalannya secara lokal.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler