Joe Biden Siap Maju Lagi di Pilpres AS 2024
Joe Biden menyampaikan keinginannya untuk kembali berkontestasi di Pilpres AS
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyampaikan keinginannya untuk kembali berkontestasi dalam pemilihan presiden (pilpres) AS pada 2024. Biden, yang kini berusia 79 tahun, merupakan tokoh tertua yang menjabat orang nomor satu di Negeri Paman Sam.
Keinginan Biden untuk kembali maju dalam pilpres AS disampaikan saat dia diwawancara MSNBC di Delaware State University di Dover. “Saya belum membuat keputusan formal itu (maju kembali dalam kontestasi pilpres). Namun itu adalah niat saya, niat saya untuk mencalonkan diri lagi, dan kami punya waktu untuk membuat keputusan itu,” kata Biden, dikutip laman Washington Post, Sabtu (22/10/2022).
Dalam wawancara tersebut, jurnalis MSNBC, Jonathan Capehart, turut menyinggung autobiografi Biden berjudul “Promise Me, Dad” yang diterbitkan pada 2017. Capehart bertanya tentang kata-kata apa yang disampaikan anak Biden, yakni Beau Biden, saat bersikeras memintanya maju dalam pilpres AS 2016. Beau meninggal akibat kanker otak pada 2015.
Biden menjawab, anaknya memintanya mencalonkan diri tergantung pada siapa lawannya. “Tergantung pada siapa lawannya. Jika mereka memiliki pandangan yang sangat bertentangan dengan apa yang saya yakini sebagai demokrasi, dan saya yakin itu baik untuk kebanyakan warga Amerika, maka argumennya adalah, “Ayah, Anda memiliki kewajiban untuk melakukan sesuatu’,” kata Biden.
Biden mengisyaratkan bahwa upaya Donald Trump untuk kembali ke Gedung Putih mungkin menjadi motivasinya maju lagi dalam pilpres AS. Jika seandainya Biden maju dan terpilih kembali, usianya saat menyelesaikan masa jabatan kedua adalah 86 tahun.
Sebelumnya Biden pernah mengutarakan keinginannya untuk mencalonkan diri lagi dalam pilpres AS. Namun terkadang dia pun menunjukkan sikap keragu-raguan. Dalam sebuah wawancara dengan CBS pada September lalu, Biden mengatakan masih terlalu dini untuk memutuskan apakah dia harus kembali maju dalam pilpres. Menurutnya, keputusan semacam itu masih harus dikaji.