Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi Pendukung IKN Capai 71,33 Persen
Ditargetkan penggerjaan Bendungan Sepaku Semoi tuntas pada Januari 2023.
REPUBLIKA.CO.ID, SEPAKU -- Pembangunan infrastruktur pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN), yakni Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sudah mencapai 71,33 persen. Sehingga diyakini bakal dapat tuntas sesuai target pada Januari 2023.
"Sampai dengan hari ini, capaian fisik pembangunan bendungan ini sudah 71,33 persen. Kami dapat tuntas sesuai yang kami targetkan," ujar Pelaksana Teknis Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Sepaku Semoi Irene Lucas di Sepaku, Kaltim, Ahad (23/10/2022).
Disebutkan, target diyakini tercapai karena selama ini nyaris tidak ada kendala, kecuali satu-satunya kendala adalah cuaca hujan yang membuat pekerjaan pembangunan infrastruktur dapat tidak maksimal.
Perencanaan awal pembangunan bendungan ini, lanjutnya, adalah untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi warga Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser dan Kota Balikpapan, kemudian bendungan ini ditetapkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020.
Ia mengatakan, selain untuk memenuhi kebutuhan air baku, bendungan yang sumber airnya dari Sungai Tengin tersebut juga berpotensi untuk dijadikan objek wisata. Untuk itu, pihaknya harus mengatur pembagian area khusus dan area publik, karena fungsi utama bendungan adalah untuk area khusus, sehingga untuk kebutuhan kunjungan wisata, maka harus dibuatkan kawasan tertentu yang bersifat umum.
Awalnya, lanjut Irene, target rampung bendungan ini pada Desember 2023, namun ketika Presiden RI datang ke bendungan tersebut dan minta dipercepat pembangunannya, maka pihaknya mempercepat pekerjaan dan optimis dapat tuntas di Januari 2023.
Menurutnya, bendungan yang mampu memproduksi air baku mencapai 2.500 liter per detik ini disiapkan untuk melayani kawasan inti pusat pemerintah (KIPP) IKN dan warga sekitar atau hingga Kota Balikpapan.
Bendungan yang berlokasi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, dan mampu mereduksi banjir sebesar 55 persen ini membutuhkan biaya total Rp556 miliar, sedangkan masa pelaksanaannya adalah pada 2020-2023.
"Kapasitas tampung bendungan ini adalah 10 juta meter kubik dengan panjang bendungan 450 meter, sementara tipe bendungan adalah urukan tanah homogen," ucap Irene.