Jangan Tunggu Penuh, Popok Anak Wajib Diganti Empat-Enam Jam Sekali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Popok menjadi bagian penting dalam kehidupan balita sehari-hari. Namun, terkadang orang tua lalai menjaga kebersihan popok anaknya, misalnya, baru mengganti ketika sudah penuh.

Padahal, menurut dokter spesialis anak Reza Fahlevi, popok anak wajib diganti empat sampai enam jam sekali. Klaim produsen bahwa popok bisa menyerap urine anak selama 12 jam bukanlah panduan yang tepat untuk waktu mengganti popok.

"Walaupun menyerap lebih lama, tapi harus diganti empat jam sekali, paling lama enam jam. Jangan tunggu sampai penuh," ujar dr Reza dalam konferensi pers MamyPoko Pants X-tra Kering, di Jakarta, belum lama ini.

Bagaimana jika anak buang air besar (BAB) di popok? Dr Reza mengingatkan agar segera membersihkan bokong anak dan mengganti popoknya karena popok tidak bisa menyerap BAB secara sempurna.

Dr Reza menyarankan untuk memilih popok yang menyerap air lebih baik. Sebab, jika popok lembap bayi tidak nyaman dan berisiko tumbuh jamur.

Popok yang jarang diganti bisa menyebabkan kulit berjamur. Selain itu, kulit juga bisa mengalami ruam popok.

Dr Reza mengatakan jika ada ruam kemerahan, coba ganti dengan popok lain. Gunakan produk khusus popok untuk mengatasinya.

"Kalau belum membaik, konsultasi ke dokter. Jika infeksi jamur parah, sangat merah dan menyebar ke samping, perlu segera di bawa ke dokter," paparnya.

Ketika kulit lecet, ruam, dan terinfeksi jamur, maka penyakit akan mudah masuk. Selain itu, anak juga akan menjadi rewel, sehingga stimulasi sulit dilakukan. Hal ini bisa berpengaruh pada anak, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Tips memilih popok
Selain memilih popok yang menyerap air lebih baik, dr Reza juga menyarankan untuk memilih popok yang ekstra kering. Cari popok yang memiliki bahan yang baik dan membuat anak nyaman.

Jangan lupa pilih popok yang ukurannya pas dengan anak. Ukurannya tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.

"Kalau terlalu kecil bisa sebabkan gesekan. Jika terlalu besar akan kedodoran, anak menjadi tidak nyaman," ujar dr Reza.

Ikuti Whatsapp Channel Republika