Bela Negara, Mahasiswa di Sukabumi Didorong Kuasai Teknologi

Kesadaran bela negara harus dipelihara dalam menjaga persatuan bangsa

dok pemkot sukabumi
Kegiatan peningkatan bela negara bagi mahasiswa di Kota Sukabumi yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Sukabumi di Hotel Balcony, Kamis (27/10/2022)
Rep: riga nurul iman Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Mahasiswa di Kota Sukabumi didorong untuk memiliki kesadaran bela negara. Salah satunya melalui kegiatan peningkatan kesadaran bela negara bagi mahasiswa di Kota Sukabumi yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Sukabumi di Hotel Balcony, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga


'' Acara ini dalam rangka memberikan pengetahuan dan pemahaman nilai bela negara di kalangan masyarakat khususnya mahasiswa,'' ujar Kepala Badan Kesbangpol Kota Sukabumi Yudi Yustiawan. Sebab mereka adalah generasi penerus bangsa dan garda terdepan dalam penanaman bela negara.

Intinya kata Yudi, kesadaran bela negara harus dipelihara dan dilestarikan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Di mana harapannya perwakilan mahasiswa yang hadir dapat memiliki kesadaran bela negara.

'' Kegiatan ini sebagai upaya percepatan langkah-langkah, sehingga warga Sukabumi memiliki kesepahaman pentingnya bela negara,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Di mana dalam UUD 1945 disebutkan setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam pembelaan negara.

Di satu sisi kata Fahmi warga negara mempunyai hak dan sisi lain wajib dalam pembelaan negara. Sejalan dengan tujuan melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

Intinya tugas dan tanggungjawab sebagai warga negara yang baik. Dalam kesadaran bela negara ada dua unsur yakni kesediaan berbakti kepada negara dan berkorban membela negara.

Di berbagai negara ada wajib militer semangat berbakti dan membela negeri. Di mana, kegiatan ini dalam rangka mencoba secara pribadi meningkatkan kualitas kecintaan pada negeri dan berbakti kepada negara.

Namun kata Fahmi ke depan tantangan globalisasi bagian yang garus mampu dihadapi jangan sampai jadi maslah karena menggerus. Dalam artian globalisasi membawa berkah bukan musibah dengan memperkuat karakter warga sebagai bagian dari Indonesia.

'' Harus menguasai teknologi, sebab yang menguasai adalah mereka yang bisa bertahan karena tidak bisa melawan teknologi,'' cetus Fahmi. Intinya siap beradaptasi dan bertahan sesuai dengan nilai dan karakter.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler