Lima Talenta Muda Indonesia Ini Berlaga di Amerika
Banyak perusahaan investasi yang hadir dan berminat pada startup Indonesia di kegiatan HUB.ID Summit.
DstarIPLOMASI REPUBLIKA, SAN FRANCISCO -- Lima perusahaan rintisan (startup) Indonesia sukses mengikuti kegiatan TechCrunch Disrupt 2022. Perhelatan yang digelar 18-20 Oktober ini adalah acara startup exhibition berskala global yang diselenggarakan di Silicon Valley, California, Amerika Serikat.
Lima perusahaan rintisan itu adalah Verihubs dari vertical business Financial Services, PasarMIKRO dari vertical business Agri & Aquaculture, Kecilin dari vertical business B2B/Enterprise Solution/Govtech, Quipster dari vertical business Logistics dan Looyal dari vertical business SME Enabler.
Kelima startup tersebut merupakan top lima peserta program HUB.ID Accelerator 2022 Kominfo. “Setelah melewati rangkaian aktivitas yang banyak memberi manfaat bagi peserta seperti business mentoring, pitch training, business matchmaking, networking session di daerah, dan demo day, kini HUB.ID Accelerator 2022 telah sampai ke tahap akhir yaitu Global Immersion," kata Direktur Ekonomi Digital, Kemen Kominfo, I Nyoman Adhiarna, pada saat pertemuan dengan jajaran KJRI San Francisco, 21 Oktober 2022.
“Kami berharap, lima startup berbagai sektor bisnis ini dapat menjajaki potensi kolaborasi dengan startup lain di San Francisco maupun di Pantai Barat AS secara lebih luas dengan para mitra global lainnya," tambah I Nyoman.
Harapan lainnya adalah ada hasil konkret dalam bentuk kerja sama dengan venture capital (perusahaan investasi). Maka startup Indonesia bisa terus berkembang dan ketika kembali ke Tanah Air dapat berdampak bagi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Konjen RI San Francisco, Prasetyo Hadi, menegaskan kembali pentingnya kehadiran semakin banyak para digital talent Indonesia ke wilayah San Francisco dan negara bagian lain seperti Washington dan Oregon, bahkan dapat meluas ke wilayah lain di AS.
“Potensi keahlian, inovasi, maupun kegigihan para anak muda Indonesia sebenarnya tidak kalah dibandingkan talenta digital dari negara lain yang ikut bersaing di Silicon Valley,” kata Prasetyo.
Minat perusahaan venture capital asing terutama AS khususnya yang berada di Pantai Barat, sangat meningkat. Mereka juga gencar memberikan pendanaan bagi startup-startup di Indonesia.
Dengan adanya tahapan Global Immersion ini diharapkan dapat meningkatkan potensi kerja sama bisnis dan investasi khususnya bagi startup digital perwakilan HUB.ID Accelerator 2022. Kerja sama itu tidak hanya di tingkat regional tetapi juga global melalui keikutsertaan dalam TechCrunch Disrupt 2022.
Sementara itu, Luat Sihombing, Ketua Tim Business Matchmaking Kominfo, menyampaikan bahwa venture capital untuk tahap awal masih cukup baik. Masih banyak perusahaan investasi yang hadir dan berminat pada startup Indonesia di kegiatan HUB.ID Summit.
“Namun, startup ini perlu didukung dengan program riset, seperti riset produk yang berkualitas. Dibutuhkan pula kerja sama riset dengan berbagai universitas di dunia. Jadi kami akan menerapkan dan membantu para startup HUB.ID Accelerator tahun depan untuk dapat bertemu dengan periset sesuai target masing-masing startup,” ujar Luat.
Selain mengikuti acara startup exhibition di Silicon Valley, delegasi startup dan Kominfo juga malakukan networking session di KJRI San Francisco. Tujuannya adalah untuk mempertemukan dan memfasilitasi startup HUB.ID Accelerator untuk menjembatani hasil kreativitas produk mereka ke para pemangku kepentingan setempat di California.
Buka kantor di AS
Konjen Prasetyo Hadi sangat mengapresiasi lima startup HUB.ID Accelerator 2022 yang terpilih dan dapat hadir pada acara TechCrunch Disrupt. “Kami sangat mendukung dan akan membantu mengawal penguatan ekonomi digital Indonesia, terutama oleh talent digital muda,” ujar Prasetyo.
Diungkapkan pula, KJRI San Francisco memiliki cakupan kerja yang cukup besar di Pantai Barat bagian Utara AS, tempat teknologi dan ekonomi digital dunia berpusat. Kerja sama yang intensif antara KJRI San Francisco dengan Kominfo dan seluruh pihak terkait sangat dibutuhkan dalam mengoptimalkan potensi yang ada.
“Startup, Unicorn dan Decacorn yang dimiliki Indonesia perlu kita dukung terus, sebagai salah satu satu kekuatan ekonomi digital Indonesia," kata Prasetyo.
Menurutnya, selama pandemi, sektor teknologi informasi kumunikasi (ICT) menyumbangkan nilai ekonomi yang tinggi bagi Indonesia. Sudah banyak kantor representatif seperti Google dan Microsoft hadir di Indonesia.
"Ada beberapa kegiatan dari Jakarta yang terus mengembangkan talenta digital di San Fransisco, dengan hadir pada berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan teknologi raksasa, seperti Google dan Apple. Selain itu, MyRobin juga hadir sebagai finalis pada Startup World Cup 2022, di mana MyRobin merupakan salah satu startup HUB.ID Accelerator 2021,” urai Prasetyo lebih lanjut.
Ditekankannya pula bawah AS memiliki perusahaan dengan revenue tinggi seperti Amazon, Apple, Microsoft, Google. KJRI San Francisco senantiasa berkomitmen mendorong pemanfaatan ekonomi yang dapat dibawa ke Indonesia dan siap menjalin kerja sama dengan pihak manapun, dan siap menindaklanjuti potensi kerja sama pasca TechCrunch Disrupt 2022.
“Kami seringkali menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti career networking dan seminar yang melibatkan para pendiri startups, baik dilakukan secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak-pihak mitra di wilayah kerja, untuk melakukan upaya bridge builder sekaligus fasilitator mendorong pendirian bahkan pengembangan berbagai startup yang diisi oleh berbagai talenta digital muda Indonesia.” ujar Prasetyo.
Beberapa startup yang hadir menyampaikan rencananya untuk membuka kantor dan menjalankan bisnisnya di San Francisco Bay Area. Startup bernama Kecilin dari vertical business B2B/Enterprise Solution/Govtech misalnya mengungkapkan rencananya dalam waktu dekat untuk membuka kantor cabangnya di Silicon Valley.
“Kami telah memetakan potensi dan kompetisi bisnis yang dijalankan, dan kami yakin dalam waktu dekat, ekspansi bisnis kami di Silicon Valley atau San Francisco Bay Area dapat segera terwujud,”kata CEO Kecilin Christopher Kusuma. (yen)