Jaga Daya Beli, Disdag Gunungkidul Gelar Pasar Murah

Pembeliannya dibatasi, per orang maksimal 5 kilogram untuk tiap komoditas.

Republika/Yasin Habibi
Pasar Murah (Ilustrasi)
Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar pasar murah di Taman Kuliner Terminal Dhaksinarga untuk menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi di wilayah ini.


Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul Asih Wulandari mengatakan Disdag Gunungkidul sudah melakukan pasar murah sebanyak dua kali pada Oktober ini. "Pasar murah ini sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak dan kenaikan harga di tingkat pedagang," kata Asih, Jumat (28/10/2022).

Ia mengatakan Disdag Gunungkidul menggandeng Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) DIY dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY untuk komoditas beras, tepung terigu, gula pasir, dan minyak goreng. Sedangkan telur disediakan distributor.

Lewat kerja sama tersebut, harga yang dipatok pun lebih murah dibanding pasaran. Tapi pembeliannya dibatasi, per orang maksimal 5 kilogram (kg) untuk tiap komoditas. "Ada subsidi yang diberikan setiap komoditas, sehingga harga bisa lebih murah," katanya.

Asih mengatakan akan melakukan pasar murah sebanyak tiga kali untuk tahap awal. Terakhir, pasar murah akan dilakukan pada Jumat pekan depan.

Namun masih ada operasi pasar murah yang dilakukan oleh Pemda DIY. Rencananya, pasar murah dari Pemda DIY dilaksanakan pada 3 November di Semin dan 5 November di Sekretariat Daerah (Setda) Gunungkidul.

"Jadi dari Pemkab Gunungkidul ada tiga kali Pasar Murah, dan dari Pemda DIY dua kali," kata Asih.

Ia berharap pasar murah mampu mengendalikan inflasi dan harga bahan pokok di pasaran, sekaligus menjaga daya beli masyarakat. "Kami berharap pasar murah dapat menjaga daya beli masyarakat dan inflasi tidak menaik," katanya.

Salah satu warga Siyono Wetan, Kalurahan/Desa Logandeng, Atin mengatakan dirinya sengaja datang jauh dari rumahnya hanya untuk pasar murah ini. "Saya mau beli telur, gula, sama beras, mumpung lebih murah dari harga pasaran. Selisih harga Rp 3.000 per kilogram setiap komoditas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler