Prabowo: Jika Indonesia Ingin Sejahtera, Gerindra-PKB Harus Bersatu
Gerindra komit semua keputusan politik diambil bersama PKB.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, sudah sejak lama ingin berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, keinginan tersebut baru dapat terealisasi untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Keputusan koalisi antara Partai Gerindra dan PKB diteken lewat Piagam Deklarasi pada Agustus lalu. Ia pun melontarkan pantun, yang menyebut bahwa koalisi kedua partai ingin agar Indonesia menjadi negara sejahtera.
"Pak Sadikin beli buku di Kwitang, berkendara ke Pelabuhan Ratu. Jika ingin Indonesia sejahtera dan menang, Gerindra dan PKB harus terus bersatu," ujar Prabowo dalam pidatonya di acara PKB Road to Election 2024, Ahad (30/10/2022).
Ia menyebut, tak ada transaksi politik dalam keputusan koalisi antara Partai Gerindra dan PKB. Keputusan keduanya untuk mendeklarasikan koalisi sejak dini juga dilandasi demi kepentingan masyarakat.
"Kita gabung, setelah kita gabung kita komit, keputusan politik apapun kita ambil berdua bersama dengan PKB. Keputusan politik apapun kita akan ambil bersama dengan pimpinan PKB, kita tidak gentar," ujar Prabowo.
PKB sendiri dipandangnya sebagai partai religius, tetapi memiliki prinsip kebangsaan. Sedangkan Partai Gerindra adalah partai nasionalis, yang memiliki banyak kader religius yang dapat menyatukan pandangan kedua partai.
"Jiwanya saya yakin sama, jiwanya adalah cinta tanah air, jiwanya ingin berbakti pada rakyat yang miskin, ingin menghilangkan kemiskinan dari dari bumi indonesia. Kemerdekaan belum tercapai selama masih banyak orang miskin di Indonesia," ujar Prabowo.
Kendati demikian, untuk mencapai kemenangan di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dipastikannya tak mudah. Ia kemudian mengutip Jenderal Besar TNI Soedirman, jika kemenangan semakin dekat, maka tantangan dan cobaan juga semakin besar.
"Semakin mendekati puncak, semakin mendekati kemenangan, makin banyak kesulitan, semakin banyak tantangan, semakin banyak cobaan. Tapi seorang pendekar, seorang kesatria tidak gentar menghadapi tantangan dan cobaan," ujar Menteri Pertahanan itu.