Kemenkes: Total Ditemukan Delapan Kasus Covid-19 Varian XBB di Indonesia
Kemenkes meminta sub varian ini tak perlu dikhawatirkan masyarakat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat subvarian Omicron XBB bertambah empat kasus. Sehingga, total ada delapan kasus XBB yang ditemukan di Tanah Air hingga per Ahad (30/10/2022).
Juru bicara Kementerian (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, Indonesia sudah mendeteksi sampai kemarin ada empat kasus XBB, dua dari negara luar negeri dan dua dari transmisi lokal. "Kemudian, kemarin tambah lagi empat (kasus XBB) per Ahad. Jadi, total ada delapan kasus XBB (di Indonesia)," ujarnya dalam konferensi virtual, Senin (31/10/2022).
Rinciannya lima kasus ada di DKI Jakarta dan satu di Lampung, satu di Kalimantan, dan satu di Bali. Terdeteksinya XBB di Indonesia diakuinya dalam tiga hari terakhir sejak Kamis, Jumat, dan Sabtu terjadi kenaikan kasus harian Covid-19.
Kemenkes mencatat biasanya kasus harian Covud-19 sekitar 2.000-an kemudian tiba-tiba jadi 3.000-an selama tiga hari terakhir. Baru kemarin Ahad kasus harian Covid-19 turun jadi sekitar 2.700.
"Kenaikan kasus Covid-19 dikaitkan dengan adanya varian atau sub varian baru yaitu XBB," ujarnya.
Baca juga : Reisa: Varian XBB Miliki Ciri Khas Bergejala Ringan dan Cepat Menyebar
Kemenkes meminta sub varian ini tak perlu dikhawatirkan masyarakat. Sebab, Kemenkes mencatat dari 24 negara yang sudah ada sub varian XBB, memang terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Namun ia menjelaskan tidak banyak yang masuk rumah sakit dan tidak ada yang meninggal dunia. Mutasi memang sifat alami virus dan melakukannya terus-menerus, jadi Kemenkes meminta Indonesia tetap waspada terutama bagi lanjut usia dan punya penyakit penyerta (komorbid).
"Karena walaupun tidak terlalu berat seperti omicron, bisa jadi kalau orangnya lansia dan punya komorbid maka bisa kena juga. Jadi, tetap waspadai dan hati-hati," katanya.
Supaya penularan XBB tak bertambah, ia meminta masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan yang betul dan dapatkan vaksinasi Covid-19. Ia mewanti-wanti jangan sampai pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) bahwa tanda-tanda akhir pandemi sudah dekat justru membuat semua pihak menjadi abai. Akhirnya tidak sampai ke finish dengan baik.
Baca juga : Ketua Satgas Covid-19: Jaga Prokes Hindari Varian XBB