Norwegia akan Lanjutkan Dana Bantuan Konservasi Hutan Amazon ke Brasil

Pada 2019, Norwegia menghentikan subsidi perlindungan hutan Amazon

Jorge.kike.medina/wikimedia
Hutan hujan Amazon
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO – Norwegia akan melanjutkan dana bantuan untuk perlindungan hutan Amazon kepada pemerintah Brasil. Hal itu diumumkan setelah Luiz Inacio Lula da Silva berhasil mengalahkan pejawat Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden (pilpres) Brasil.

“Kami mencatat bahwa selama kampanye dia (Lula da Silva) menekankan konservasi hutan Amazon dan perlindungan masyarakat adat Amazon. Inilah mengapa kami ingin sekali melakukan kontak dengan timnya, secepat mungkin, untuk mempersiapkan dimulainya kembali kolaborasi yang baik secara historis antara Brasil dan Norwegia.,” kata Menteri Lingkungan Norwegia Espen Barth Eide saat diwawancara NTB News Agency, Senin (31/10/2022).

Norwegia adalah donor terbesar untuk Amazon Fund for Forest Conservation and Climate Protection. Amazon Fund dianggap sebagai salah satu alat utama untuk mengurangi deforestasi di hutan tropis terbesar di dunia tersebut. Sejak terbentuk pada 2008, Norwegia telah menyumbangkan dana sebesar 1,2 miliar dolar AS untuk Amazon Fund.

Namun menurut angka yang dirilis pemerintah Norwegia, sebesar 641 juta dolar AS bantuan yang belum digunakan Amazon Fund masih menunggu untuk dicairkan. “Ini adalah uang yang dapat dicairkan dengan cepat dan tersedia untuk membiayai proyek-proyek nyata, tetapi harus ada pemerintah di ujung yang lain,” kata Barth Eide.

Pada 2019, Norwegia menghentikan subsidi perlindungan hutan Amazon senilai 33 juta dolar AS. Hal itu karena mereka menuduh Presiden Brasil Jair Bolsonaro menggembosi perjuangan atau kampanye melawan deforestasi Amazon. Di bawah pemerintahan sayap kanan Bolsonaro, deforestasi Amazon dipercepat hingga 70 persen. Barth Eide menyebut tindakan pemerintahan Bolsonaro sebagai “skandal”.

“Ada peningkatan tajam dalam deforestasi di bawah Bolsonaro, yang sangat mengkhawatirkan. Setiap orang yang peduli dengan perubahan iklim telah melihat betapa dia (Bolsonaro) telah sepenuhnya mengabaikan perjanjian dan janji lama,” kata Barth Eide.

Luiz Inacio Lula da Silva yang berhasil mengalahkan Bolsonaro dalam pilpres Brasil telah berjanji akan berjuang melawan deforestasi Amazon. “(Brasil) siap merebut kembali tempatnya dalam bidang melawan krisis iklim, terutama Amazon,” ujar da Silva dalam pidato kemenangannya pada Ahad (30/10/2022) lalu.

Elle Hestnes Ribeiro dari Rainforest Foundation Norway mengatakan, dia dan organisasinya yakin Lula da Silva memiliki niat baik untuk Amazon. "Tapi dia menghadapi situasi politik di Brasil yang akan membuat pekerjaannya menantang. Karena itu dia akan bergantung pada bantuan internasional, dan Amazon Fund sangat penting untuk ini,” ucap Ribeiro.



Menurut laporan MapBiomas Brasil, Amazon kehilangan 18 pohon per detik tahun lalu. Laporan mereka yang dirilis pada 18 Juli lalu mengungkapkan, Brasil kehilangan sekitar 16.667 kilometer persegi atau 1,65 juta hektare vegetasi asli pada 2021. Cakupan tersebut lebih besar daripada luas negara Irlandia Utara. Pada 2020, luas hutan yang hilang mencapai 13.789 kilometer persegi.

Menurut MapBiomas, hampir 60 persen lahan yang mengalami deforestasi pada 2021 berada di Amazon. "Di Amazon saja, 111,6 hektare per jam atau 1,9 hektar per menit telah digunduli, yang setara dengan sekitar 18 pohon per detik," ungkap MapBiomas, sebuah jaringan LSM, universitas, dan perusahaan teknologi yang bekerja sama memahami transformasi teritorial Brasil lewat pemetaan lahan rutin, dikutip laman TRT World.

MapBiomas mengatakan, perambahan hutan untuk pertanian menjadi penyebab utama deforestasi. Praktik tersebut menyumbang 97 persen penggundulan hutan di Amazon. Penambangan ilegal juga merupakan faktor utama.

Dalam tiga tahun terakhir, deforestasi di Brasil mencapai sekitar 42 ribu kilometer persegi atau hampir seluas Rio de Janeiro. Data dari National Institute of Space Research (INPE) menunjukkan, antara Januari dan Juni 2022, penggundulan hutan Amazon di Brasil mencapai 3.988 kilometer persegi.

Pemerintahan Jair Bolsonaro dianggap berperan penting dalam isu deforestasi Amazon. Menurut data statistik pemerintah Brasil, rata-rata deforestasi tahunan Amazon meningkat sebesar 75 persen selama kepresidenan Bolsonaro dibandingkan dengan satu dekade sebelumnya.

Para pemerhati lingkungan menuduh Bolsonaro secara aktif mendorong deforestasi untuk keuntungan ekonomi. Selain itu pemerintahan Bolsonaro dituduh melemahkan lembaga penelitian dan perlindungan hutan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler