Teknik Le Pause Bantu Bayi Prancis Tidur Nyenyak Sejak Usia 6 Pekan

Le pause termasuk praktik pengasuhan bayi yang populer di Prancis.

Republika/Prayogi
Ibu dan bayinya. Le pause berarti orang tua harus menunggu beberapa saat ketika bayinya menangis sebelum menghampirinya.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayi yang baru lahir sering kali dianggap akan sering terbangun di malam hari. Padahal, di Prancis, bayi bisa tidur lelap sepanjang malam meski baru berusia enam pekan.

Seorang pengguna TikTok bernama Ashketchum910 turut menunjukkan cara orang Prancis membuat bayinya tidur. Video yang telah lebih dilihat oleh dua juta pengguna Tiktok itu rupanya telah digunakan orang Prancis selama bertahun-tahun.

Cara itu dikenal sebagai "le pause" atau "memberi jeda". Pada 2012, ide tersebut pernah muncul dalam sebuah buku parenting Prancis berjudul Bringing Up Bébé karya Pamela Druckerman.

Menurut Druckerman, le pause berarti orang tua harus menunggu beberapa saat ketika bayinya menangis sebelum menghampirinya. Selain Ash, ada juga Cat, konsultan tidur bayi dari @babysleepteam, yang menjelaskan di video TikTok tentang bayi yang secara alami akan mengeluarkan suara atau tangisan ketika terbangun dari siklus tidur di malam hari.

Tentu saja, tidur malam tanpa gangguan adalah sesuatu yang diimpikan oleh sebagian besar orang tua saat memiliki bayi. Tapi, apakah le pause benar-benar manjur?

Laura Amies alias Nanny Amies yang terkenal sebagai bintang Channel 5 Toddlers Behaving (Very) Badly mengatakan kunci dari teknik ini adalah mengetahui waktunya melakukan intervensi atau tidak. Menidurkan bayi dengan benar juga merupakan kuncinya.

"Untuk bayi dan anak-anak, kurang tidur berarti lebih sedikit kesempatan untuk memproses pembelajaran, peningkatan iritabilitas, jam tubuh terganggu, dan umumnya kurang puas," kata Amies yang telah bekerja dengan anak-anak selama 20 tahun terakhir.

Menidurkan bayi dengan cara yang sama seperti saat mereka akan bangun adalah penting untuk membantu mereka tidak menangis ketika mencapai akhir dari siklus tidur alami. Saat bayi tertidur, mereka menyerap semua informasi lingkungan yang tersedia.

Heidi Skudder, pakar tidur The Parent and Baby Coach, mengatakan bayi terkadang tidur dan sering menangis, biasanya ketika mereka tidur ringan. Ketika menangis dalam tidurnya, bayi sebenarnya masih dapat tertidur lelap lagi.

Bayi yang lebih sedikit terganggu dan diberi waktu untuk kembali tidur dengan sendirinya oleh orang tuanya akan terbiasa tidur lebih lama di usia yang lebih muda. Teknik le pause memang tidak selalu akan membantu semua bayi tidur sepanjang malam karena ada banyak faktor yang terlibat dalam tidur malam hari.

Baca Juga


Cara mempraktikkan le pause

Le pause berarti menunggu beberapa saat untuk melihat potensi bayi dapat tenang kembali dengan sendirinya ketika terjaga di malam hari. Beri waktu sejenak bagi bayi untuk menangis sebelum memeriksa kemungkinan buah hati membutuhkan bantuan.

"Sering kali, bayi sangat mampu membuat dirinya tidur sendiri setelah beberapa waktu, jadi jeda tersebut bermanfaat untuk membantu bayi mempraktikkannya," jelas Heidi.

Cara ini bukan berarti membiarkan bayi terus menangis, melainkan memberi waktu sejenak untuk bayi berproses. Mereka bisa menangis, menyelesaikannya sendiri, sebelum kemudian dibantu.

Namun, Heidi menyebut teknik le pause tidak boleh disamakan dengan pelatihan tidur yang tidak boleh digunakan pada bayi semuda usia enam pekan. Heidi, yang bekerja dengan Stokke, menganjurkan orang tua tentang memperhatikan tidur bayi mereka.

Menjeda waktu untuk menolong bukan satu-satunya hal yang harus diperhatikan saat bayi tidur. Temperamen, tingkat kenyamanan, keharusan menyusui, dan kondisi perut bayi harus diperhitungkan saat melihat tidur bayi, sambil juga mengakui bahwa bayi sering bangun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler