Kubur Merupakan Kebangkitan Pertama
Kebangkitan pertama adalah terpisahnya Roh dari badan.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, mengatakan, bahwa kematian merupakan tempat kembali dan kebangkitan yang pertama. Sebab Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan dua tempat kembali dan dua kebangkitan bagi anak Adam.
"Yang pada masing-masing ada pembalasan menurut kebaikan dan keburukan amalnya," tulis Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya ROH.
Kebangkitan pertama adalah terpisahnya Roh dari badan, lalu ia menemui di tempat pembalasan yang pertama. Kebangkitan yang kedua ialah hari di mana Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengembalikan semua Roh ke badannya dan membangkitkannya dari kubur untuk menuju ke neraka atau ke surga.
"Ini merupakan pengumpulan yang kedua," tulisnya.
Hal ini telah disebutkan di dalam hadis shahih. "Hendaklah engkau beriman kepada kebangkitan yang akhir."
Kembangkitan yang pertama tidak dipungkiri manusia, meskipun banyak yang mengingkari pemberian balasan berupa kenikmatan dan siksaan di dalamnya. Allah telah menyebutkan dua kebangkitan ini, yaitu "shughra (kecil) dan (kubro) besar, di dalam surat Al-Mu'minun, Al Waqi'ah, Al-Qiyamah, Al-Fajar, Al-Mu-thafifin dan lain-lain.
Sudah menjadi keadilan dan hikmah Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena menjadikannya sebagai tempat untuk memberikan balasan kepada orang yang berbuat kebaikan dan keburukan. Tetapi pemenuhan balasan terjadi pada kebangkitan yang kedua di tempat yang abadi, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 185 yang artinya
"Tiap-tiap berjiwa akan merasa mati. Dan, sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pada kalian."
Telah ditetapkan keadilan Allah kesempurnaan dan kesucianNya untuk memberikan kenikmatan kepada badan para waliNya dan roh mereka, menyiksa badan musuh-musuhNya dan roh mereka tadi. Badan dan roh orang yang taat harus merasakan kenikmatan dan kesenangan yang disesuaikan dengan keadaannya.
Badan dan roh orang yang jahat dan durhaka layak mendapatkan siksa dan penderitaan yang memang menjadi haknya. Ini merupakan cermin keadilan, hikmah dan kesempurnaan Allah.
Karena dunia ini merupakan tempat pembebanan kewajiban dan ujian, tempat pembalasan, maka semua itu tidak tampak di sini. Sedangkan Barzakh merupakan awal tempat pemberian balasan yang sebagian di antaranya tanpa sesuai dengan tempat itu dan menurut hikmah Allah subhanahu wa ta'ala dan kenikmatan yang merupakan awal siksa dan kenikmatan akhirat, yang juga diambil dari sana dan sampai kepada siapapun yang ada di dalam Barzakh.
Hal ini telah dijelaskan di dalam Alquran dan As-Sunnah yang shahih serta yang jelas maknanya, seperti sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang orang mukmin yang taat.
"Maka dibukakan pintu surga baginya, lalu didatangkan kepadanya dari karunia dan kenikmatannya."