BMKG: Gerhana Bulan Total di Palembang Diprakirakan Selasa Petang
Gerhana berimbas pada pasang surut laut yang bisa menyebabkan pasang semakin naik.
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorolgi(Stamet) Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan memprakirakan, fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) di daerah ini berlangsung pada Selasa (8/11) petang.
"Waktunya adalah sekitar pukul 17.15 WIB hingga 18.30 WIB," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stamet SMB II Palembang Veronica Sinta, saat dikonfirmasi di Palembang, Selasa (8/11/2022).
Menurut dia, fenomena gerhana hari ini merupakan fase keempat sekaligus yang terakhir selama tahun 2022 yang dapat diamati dari Palembang, Sumatera Selatan dan umumnya Indonesia.
Dia menjelaskan, ada tiga fase sebelumnya yakni, Gerhana Matahari Sebagian (GMS) pada 30 April 2022, Gerhana Bulan Total (GBT) 16 Mei 2022, lalu Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 25 Oktober 2022, namun tidak dapat diamati dari Indonesia.
Menurut dia, proses gerhana bulan total Selasa ini tidak seluruhnya bisa teramati, melainkan hanya pada fase mulai gerhana (U2) hingga puncak atau bulan tertutup sepenuhnya.
"Itu pun diprakirakan peluangnya kecil untuk bisa teramati dengan mata telanjang, jika di lihat dari waktunya adalah jam 17.15 WIB hingga 18.30 WIB," ujarnya.
Masyarakat, kata dia, mesti menggunakan alat khusus seperti teleskop dan semacamnya karena matahari dalam posisi masih terang atau mungkin bisa teramati setelah Maghrib.
"Dengan catatan cuacanya mendukung atau tidak berawan hingga hujan ringan untuk kota Palembang," katana.
BMKG mengimbau, masyarakat untuk waspada, khususnya yang bermukim di kawasan dataran rendah perairan sungai laut. Sebab, gerhana berimbas pada pasang surut laut yang bisa menyebabkan pasang air laut semakin naik.
"Jadi meski secara umum tidak berdampak langsung ke masyarakat tapi waspada harus tetap dilakukan," kata Veronica Sinta.