Industri Lirik SMKN 4 Bogor Karena Sukses Terapkan Pendidikan Vokasi
Banyak lulusan siswanya yang diserap sebagai pekerja di perusahaan besar.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sukses menerapkan pendidikan vokasi melalui empat program Kelas Industri, SMKN 4 Kota Bogor dilirik sejumlah industri besar dari luar negeri, seperti Jepang, China hingga Korea. SMKN 4 Kota Bogor yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jabar, berkomitmen memfokuskan pada Kelas Industri, salah satunya Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
Dalam upaya penguatan pendidikan vokasi, SMKN 4 Bogor menerapkan kolaborasi melalui kerjasama dengan sejumlah industri besar. Di antaaranya PT Honda, Samsung, Axio dan PT Telkom Indonesia. Berkat kolaborasi itu pula, program pendidikan vokasi di SMKN 4 Bogor dinilai sukses.
Lebih dari itu, SMKN 4 Bogor mampu menghasilkan lulusan kompeten dan berdaya saing, hingga banyak diserap industri besar sekelas PT Honda. Kepala SMKN 4 Kota Bogor Drs Mulya Mulprihartono M.Si mengungkapkan, kolaborasi memang menjadi salah satu kunci yang dilakukan SMKN 4 Kota Bogor dalam mengembangkan pendidikan vokasi.
Sebagai contoh, kata Mulya, dengan PT Honda telah berkolaborasi sejak lama pada penguatan Kelas TKR. ‘’Kami sudah lama bersinergi dengan Honda yang notabene raksasa otomotif asal Jepang. Bahkan, metode pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum industrinya,’’ ujar Mulya, belum lama ini.
Disamping itu, kerjasama juga dilakukan melalui pelatihan dan pemagangan. Bahkan, tutur Mulya, tidak sedikit tenaga kependidikan yang dikirim untuk mengikuti pelatihan sebagai bagian dari ilmu terapan. Pihaknya sengaja mengirimkan guru-guru untuk diberikan pelatihan, yang kemudian diterapkan di SMKN 4 Bogor.
Tidak sekadar mendapatkan ilmu dari Honda, banyak juga lulusan SMKN 4 Kota Bogor yang kini diterima bekerja di perusahaan tersebut. Bahkan, cukup banyak kepala bengkel Honda di wilayah Kota Bogor, merupakan alumni sekolah yang berdiri di Jalan Raya Tajur, Kampung Buntar, Kelurahan Muara sari, Kecamatan Bogor Selatan itu.
Tak hanya dengan PT Honda, SMKN 4 Bogor juga melakukan kerjasama dengan perusahaan asal Jepang lainnya yang memiliki cabang di Indonesia, seperti Komatsu. ‘’Di Komatsu juga ada namanya Takumi (pelatihan), tetapi di saat pandemi Covid-19, Takumi-nya setiap bulannya tidak kurang menerima 30 orang SDM baru,’’ paparnya.
Lebih dari itu, SMKN 4 Bogor juga dilirik perusahaan Samsung hingga akhirnya berlanjut pada kerja sama. Setelah kerja sama, siswa SMKN 4 Kota Bogor di jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) diberikan pelatihan di bagian teknisinya dan juga sebagai promotornya.
‘’Di Samsung, siswa diajarkan menjadi promotornya atau bagian promosi. Kenapa, karena saat ini kebutuhan masyarakat akan elektronik cukup tinggi,’’ tambahnya. Selain teknisi dan promotor, pihak sekolah juga meminta Samsung untuk memberikan pendidikan kurikulum tentang IOT (Internet Of Thing).
Tujuannya, selain menciptakan tenaga kerja pihak sekolah, juga ingin melahirkan wirausaha baru dengan mengembangkan IOT-nya. ‘’Ini yang kita ingin kembangkan, karena ingin menciptakan wirausaha bagi siswa,’’ tuturnya.
Untuk melengkapi seluruh program keahlian, pihak sekolah juga tengah menjajaki kerja sama dengan PT Telkom. Hal itu dilakukan karena Telkom sudah meluncurkan kerja sama dengan SMK-SMK yang ada di Indonesia, dan SMKN 4 Bogor sudah menjadi bagian tersebut.
‘’Ini masih kita jajaki. Ruangannya masih kita benahi dan diharapkan diakhir tahun sudah mulai berjalan,’’ katanya. Terakhir, dengan Axio. Kerja sama dengan Axio ini lebih kepada siswa yang ada di program keahlian rekayasa perangkat lunak (RPL). Dengan semua kerja sama yang dilakukan, maka 4 program keahlian sudah menjadi kelas industri.
Untuk jurusan TKJ, ada kelas khusus yakni Samsung Teknik Intitute (STI), kemudian RPL dilengkapi Axio Class Plus (ACP), untuk jurusan TKR dengan ruang praktek kerjasama honda atau Hi-Tech, dan terakhir Komatsu untuk TPL.
Kepala Cadisdik Wilayah II Jabar DR Hj Otin Martini menyebutkan, kendati paling bungsu, namun SMKN 4 Kota Bogor merupakan salah satu sekolah berkualitas, dan bisa bersaing dengan sekolah negeri lainnya. ‘’Ya, SMKN 4 Bogor ini sekolah paling bontot di Kota Bogor, tetapi dalam menjalankan programnya begitu melejit dan sesuai harapan kita semua,’’ ujarnya.
Kata Otin, SMKN 4 Bogor diibaratkan sekolah yang menyimpan berlian di dalamnya. Sebab, meskipun lokasinya jauh dari jalan raya, tetapi banyak siswa yang bersekolah ke sekolah ini memiliki program keahlian yang jempolan, dan telah dilengkapi kelas industri.
Selain SMKN 4 Bogor, kata Otin, ada beberapa sekolah di Bogor yang cukup berprestasi. Menurutnya, ada tiga sekolah negeri lainnya yang sama-sama bagus. Hanya, ungkap dia, program keahliannya berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing.
''Jadi menurut kami semua sekolah SMK di bawah binaan Cadisdik Wilayah II Jabar bagus dan berkualitas, memiliki kompetensi berbeda, memiliki ciri khas masing-masing,’’ katanya. Otin berpesan, seluruh sekolah di Cidisdik II Jabar selalu berkontribusi dan memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal kepada masyarakat.