Pemilih di Jawa Barat Penting Bagi Pemenangan Pilpres
Jawa Barat masih menjadi daerah dengan jumlah pemilih terbanyak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merujuk pada Pemilu 2019 lalu, Jawa Barat kerap menjadi rebutan para calon dengan pemegang hak suara terbanyak, yakni 33.276.905 pemilih. Walau data pemilih pada Pemilu Serentak 2024 belum keluar, kemungkinan besar Jawa Barat masih menjadi daerah dengan jumlah pemilih terbanyak.
”Intinya poin yang ditangkap dari survei ini adalah Jawa Barat memiliki potensi suara yang menentukan di kancah nasional,” ujar CEO CiGMark, Panca Pratama, di Jakarta, Ahad (13/11/2022).
Melihat sejarah pemilu sejak pascaorde baru, Panca menyatakan, ada tren linier yang berbanding lurus antara pemenang pemilu legislatif secara nasional dengan pemenang pemilu legislatif di Jawa Barat. Meski tren tersebut patah pada pemilu 2019, tetapi linearitas hasil pemilu legislatif nasional dengan hasil pemilu legislatif di Jawa Barat terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Mulai hasil pemilu 1999 yang dimenangkan PDIP, pemilu 2004 oleh Golkar, pemilu 2009 oleh Demokrat, dan pemilu 2014 oleh PDIP. ”Artinya siapapun yang masuk di Jawa Barat, itu berpeluang untuk menang di nasional,” kata Panca.
Data-data itu, lanjut Panca, menjadikan Jawa Barat sebagai daerah yang seksi untuk kontestan pemilu. Baik pemilu legislatif maupun presiden dan wakil presiden. Bahkan untuk pemilihan gubernur pun Jawa Barat sangat penting. Saat ini, sosok yang menjadi pilihan masyarakat Jawa Barat adalah Ridwan Kamil (RK). Dia menyebutkan beberapa hal yang membuat Ridwan Kamil unggul di Jawa Barat.
Pertama, RK merupakan putra daerah di Jawa Barat. Dari kinerjanya sekarang, kata Panca, masyarakat menilai sangat baik. Di Jawa Barat, walaupun di tengah krisis yang melanda masyarakat menilai RK memiliki kinerja yang sangat baik, bahkan dibanding dengan periode sebelumnya, atau gubernur sebelumnya.
"Keunggulan kedua, RK mampu merangkul anak-anak muda. Di media sosial, mantan wali kota Bandung itu juga memiliki pengikut yang luar biasa banyak. Jauh lebih banyak dari tokoh-tokoh lainnya," jelas dia.
Panca mengungkapkan, hasil survei terbarunya menunjukkan kecenderungan pemilih di Jawa Barat. Di mana, mereka masih menjadikan RK sebagai sosok pilihan, baik untuk menjadi presiden maupun wakil presiden. Kepopuleran RK di Jawa Barat dinilai dapat menjadi potensi untuk partai politik (parpol) atau koalisi parpol yang akan mengusung pasangan capres dan cawapres.
Di tempat yang sama, pakar politik dari Universitas Indonesia (UI), Ade Reza, menyampaikan, RK memiliki potensi tinggi. Apalagi melihat persepsi masyarakat terhadap kinerja RK yang juga baik.
"Artinya, kalau kemudian diperankan sebagai local vote getter dalam rangka pilpres ini sangat strategis bagi siapapun yang berhasil merangkul pak RK ya,” terang dia.
Ade juga mengungkapkan, elektabilitas RK di Jawa Barat sangat kuat. Dia menilai, itu merupakan bukti sentimen primordialisme yang sangat kuat dan wajar. Sebab, masyarakat Jawa Barat merindukan figur yang berkelas nasional. Dia melihat RK memiliki daya tarik yang sangat besar.
"Pertama karakter personal dan citra dirinya yang sangat kuat dan ini bisa diterima oleh semua segmen pemilih termasuk dalam kategorisasi umur, profesi, dan sebagainya,” jelas Ade.
RK juga dia sebut memiliki daya tarik politik yang besar lantaran karakter serta citra diri juga besar. Lalu, kata Ade, kinerja RK juga dianggap baik oleh masyarakat sepanjang menjalankan posisi gubernur Jawa Barat. Hal itu dikonfirmasi lewar dari survei teranyar CiGMark.
"Keunggulan ketiga, saat ini RK merupakan simbol politik di Jawa Barat. Sehingga bicara pemenangan di Jawa Barat, saat ini Ridwan Kamil merupakan pilihan yang rasional dan tepat," ujar dia.