Mempersiapkan Internasionalisasi Nasyiatul Aisyiyah

Nasyiatul Aisyiyah akan melaksanakan Tanwir dan Muktamar.

tangkapan layar google
logo aisyiyah
Rep: Fuji E Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nasyiatul Aisyiyah akan melaksanakan Tanwir dan Muktamar secara daring dan luring atau hybrid pada 2-4 Desember 2022. Melalui Muktamar akan mempersiapkan internasionalisasi Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda Islam berkemajuan.

Baca Juga


Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini, mengatakan, sebelum Muktamar akan dilaksanakan Tanwir. Tanwir digelar untuk menentukan daftar calon tetap PP Nasyiatul Aisyiyah. Agenda selanjutnya pembukaan Muktamar, pembacaan tanggapan atas hasil laporan, masukan, pemilihan dan ceramah kebangsaan.

Diyah mengatakan, agenda Muktamar secara umum adalah laporan pertanggungjawaban, dan pemilihan kepemimpinan. Sementara agenda pembahasan arah kebijakan Muktamar sudah disampaikan secara daring pada pleno pertama.

"Kami juga berharap dengan adanya pleno pertama (pada 13 November 2022) menjadi sebuah penanda bahwa organisasi perempuan muda Islam berkemajuan yaitu Nasyiatul Aisyiyah yang hampir berusia satu abad ini telah adaptif dengan kondisi dan mematuhi protokol kesehatan," kata Diyah kepada Republika, Senin (14/11/2022).

Ia mengatakan, Nasyiatul Aisyiyah berupaya untuk memaksimalkan teknologi dan menggabungkan kecanggihan teknologi dengan konsep organisasi modern. Konsep organisasi modern kelak akan mempersiapkan Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda Islam untuk siap internasionalisasi, ekspansi, dan mengembangkan pemikiran Nasyiatul Aisyiyah dalam skala nasional serta internasional.

Menurutnya, kader Nasyiatul Aisyiyah di luar negeri bisa mengepakan sayap Nasyiatul Aisyiyah di berbagai negara. Itu harapan yang diinginkan pada Muktamar Nasyiatul Aisyiyah.

Diyah menambahkan, tema Muktamar adalah "Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban." Asumsi dan harapan dalam tema ini, peradaban akan sangat bagus, rapi, tertata, maju dan juga inklusif.

"Memperhatikan dan memenuhi hak-hak perempuan, melindungi advokasi, serta melibatkan perempuan dalam berbagai segmen, kehidupan berbangsa, bernegara, keumatan dan kemanusiaan global, ini yang kami harapkan jangka panjang," ujar Diyah.

Sebelumnya, Diyah menyampaikan, sidang pertama sebelum Muktamar diselenggarakan secara daring pada Senin (13/11/2022). Agendanya mendengarkan tanggapan laporan pertanggungjawaban dan tanggapan materi dari PP Nasyiatul Aisyiyah yang dilakukan oleh Pengurus Wilayah (PW) Nasyiatul Aisyiyah. PW Nasyiatul Aisyiyah juga melaporkan kegiatan dan aktivitas selama periode ini.

"Kami juga menyampaikan tentang gambaran materi secara umum, gambaran tentang rekomendasi yang akan kami sampaikan di Muktamar, kemudian juga arahan kebijakan serta laporan pertanggungjawaban Nasyiatul Aisyiyah secara umum," jelasnya.

Ia mengatakan, seluruh PW Nasyiatul Aisyiyah menerima laporan pertanggungjawaban PP Nasyiatul Aisyiyah. Ini menjadi masukan bagi Nasyiatul Aisyiyah dan menjadi catatan tersendiri. Selanjutnya PP Nasyiatul Aisyiyah akan menanggapi tanggapan yang diberikan oleh PW Nasyiatul Aisyiyah pada Muktamar yang dilaksanakan secara luring.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler