Jokowi Ingin G20 Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi

Saat ini ada 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi.

AP
Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022. (AP Photo/Dita Alangkara, Pool)
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap G20 bisa terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif. Di tengah situasi yang sangat sulit saat ini, G20 terus bekerja agar menghasilkan capaian konkret, mempersiapkan dana untuk menghadapi pandemi mendatang melalui pandemic fund dan membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust.

Baca Juga


“Mendorong percepatan pencapaian SDGs, menghasilkan ratusan kerja sama konkret, serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi,” kata Jokowi dalam sambutannya di G20 dengan tema ‘Kondisi Ekonomi Global, Ketahanan Pangan, dan Energi’, Selasa (15/11/2022).

Dalam awal sambutannya, Jokowi menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi tantangan yang luar biasa. Berbagai krisis pun terjadi mulai dari pandemi Covid-19 yang hingga kini masih belum usai, terjadinya rivalitas yang terus menajam, hingga perang.

Krisis tersebut pun berdampak pada ketahanan pangan, energi, dan juga keuangan yang dirasakan dunia, terutama negara berkembang. Bahkan saat ini ada 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi yang akan menghadapi kondisi yang sangat serius.

Jokowi berharap agar pertemuan ini bisa menghasilkan langkah-langkah nyata bagi krisis dunia saat ini. Karena itu, ia mendorong negara G20 untuk menunjukan kepada dunia bahwa G20 bisa bersikap bijak, memikul tanggung jawab, serta menunjukan jiwa kepemimpinan.

“Mari kita bekerja, dan mari kita bekerja sama untuk dunia. Recover together, recover stronger,” ucap dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler