Juru Bicara Kemlu RI: Negara G7 Adakan Rapat Darurat di Bali

Rapat darurat ini untuk membahas serangan rudal Rusia ke Polandia.

Republika TV/Havid Al Vizki
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah
Rep: Intan Pratiwi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pasca jatuhnya rudal buatan Rusia di Polandia para pemimpin negara G7 melakukan rapat darurat di Bali. Rapat darurat tersebut untuk membahas strategi merespon jatuhnya rudal besutan Rusia yang jatuh di Polandia dan menyebabkan dua orang tewas.

Baca Juga


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Faizasyah mengkonfirmasi rapat darurat tersebut. Ia juga menambahkan karena adanya rudal jatuh membuat runtutan agenda G20 berubah dinamis. Namun, kata Faiza sampai saat ini belum ada perubahan jadwal yang signifikan.

"Benar memang ada Emergency Meeting yang dilakukan para pemimpin negara G7. Untuk jadwal kegiatan dan program hanya ada perubahan waktu saja," ujar Faiza di BICC, Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022).

Faiza menjelaskan terkait respon Indonesia terhadap kejadian yang menimpa Polandi, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan komunikasi intens dengan Presiden Polandia. Sampai saat ini Indonesia juga masih menanti update dari kejadian.

"Indonesia mengikuti dan dekat dengan perkembangan ini. Tentunya dalam beberapa waktu ke depan akan banyak informasi lagi yang kita diterima," ujar Faiza.

Faiza menegaskan Indonesia tetap dalam posisi Politik Bebas Aktif dimana dalam hal ini terus mengawal informasi yang terjadi di Polandia. Selain itu, Indonesia terus mendorong adanya perdamaian. "Indonesia senantiasa menyerukan agar pihak-pihak yang katakan lah berseberangan pada saat ini untuk mengupayakan cara-cara damai," tambah Faiza.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler