Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Selama Musim Liburan Akhir Tahun

Antisipasi lonjakan kasus Covid-19 harus dilakukan bersama-sama

PxHere
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). Komisi IX DPR RI, ujar Felly, juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi ancaman lonjakan kasus pasca liburan Natal dan Tahun Baru.   Selain itu, tambah Felly, upaya untuk terus memenuhi target vaksinasi dan booster di sejumlah daerah harus konsisten dilakukan dengan memastikan ketersediaan dana, vaksin dan tenaga kesehatan yang mengaplikasikannya.  Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan kondisi pencapaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia tidak terlalu buruk bila dibandingkan rata-rata dunia.   Hanya saja, ungkap Wiku, untuk vaksin booster baru mencapai 24% dari target yang ditetapkan.   Padahal, tambah Wiku, biasanya pada masa liburan Natal dan Tahun Baru terjadi lonjakan kasus akibat meningkatnya pergerakan orang.  Namun, tegasnya, saat ini belum masa liburan Natal dan Tahun Baru sudah menunjukkan peningkatan kasus positif Covid-19.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menekan angka positif Covid-19 dengan memutus mata rantai penyebaran virus merupakan tugas yang harus diemban setiap anak bangsa.  

Baca Juga


"Data sebaran kasus positif Covid-19 yang cenderung meningkat saat ini bukan untuk membangun sentimen ketakutan, melainkan untuk menjadi pedoman bagi kita untuk bersikap mengambil langkah yang tepat, di tengah aktivitas sosial dan geliat ekonomi yang meningkat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Mengantisipasi Naiknya Risiko Dampak Pandemi Covid-19 Menjelang Liburan Akhir Tahun yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (16/11/2022).  

Lestari mengapresiasi upaya pemerintah dan segenap elemen bangsa pada hampir tiga tahun terakhir, yang secara bersama mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 di Tanah Air.  

Namun, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, kondisi yang dinilai sudah terkendali itu membuat banyak pihak bersikap longgar dalam penerapan protokol kesehatan dalam berkegiatan.  

Keluasan ruang gerak  masyarakat, meningkatnya dinamika perjalanan baik domestik maupun mancanegara, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, harus tetap diimbangi dengan upaya adaptasi lewat penerapan protokol kesehatan yang memadai. 

Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah jangan abai terhadap regulasi pencegahan dan bertoleransi tanpa protokol kesehatan di masa pandemi.  

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mengakui, masa liburan akhir  2022 merupakan saat yang ditunggu-tunggu masyarakat.  

Pemerintah, ujarnya, sejauh ini terbukti mampu mengendalikan beberapa lonjakan kasus pada masa pandemi.  

Baca juga: Mualaf David Iwanto, Masuk Islam Berkat Ceramah-Ceramah Zakir Naik tentang Agama 

Rerie berharap semua pihak berkolaborasi membuat persiapan yang memadai sehingga penyebaran Covid-19 pada masa libur Natal dan Tahun Baru bisa terkendali dan kita bersama-sama dapat menyongsong  2023 yang lebih baik.  

Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene, mengakui ada kejenuhan di tengah masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 sehingga, tambah Felly, terjadi kenaikan angka positif Covid-19 yang diikuti kenaikan angka kematian, yang sangat memprihatinkan.  

Masukan dari para pakar, ujarnya, akan sangat dibutuhkan untuk memitigasi ancaman dan  merencanakan aksi untuk mengatasi potensi penyebaran Omicron sub varian XBB pada masa liburan Natal dan Tahun Baru.  

Komisi IX DPR RI, ujar Felly, juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi ancaman lonjakan kasus pasca liburan Natal dan Tahun Baru.  

Selain itu, tambah Felly, upaya untuk terus memenuhi target vaksinasi dan booster di sejumlah daerah harus konsisten dilakukan dengan memastikan ketersediaan dana, vaksin dan tenaga kesehatan yang mengaplikasikannya. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan kondisi pencapaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia tidak terlalu buruk bila dibandingkan rata-rata dunia.  

Hanya saja, ungkap Wiku, untuk vaksin booster baru mencapai 24% dari target yang ditetapkan.  

Padahal, tambah Wiku, biasanya pada masa liburan Natal dan Tahun Baru terjadi lonjakan kasus akibat meningkatnya pergerakan orang. 

Namun, tegasnya, saat ini belum masa liburan Natal dan Tahun Baru sudah menunjukkan peningkatan kasus positif Covid-19. "Ini pekerjaan rumah bagi kita semua," tegasnya.  

Wiku menyarankan agar masyarakat kembali menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin lewat penggunaan masker yang baik pada masa liburan Natal dan Tahun Baru untuk menekan potensi lonjakan kasus. 

"Kita harus fokus pada upaya-upaya untuk memutus rantai penyebaran virus. Karena selama ini kita belum cukup mampu memutus rantai penyebarannya," ujar Wiku.  

Dewan Penasehat Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban, mengungkapkan kasus positif Covid-19 di sejumlah negara saat ini mengalami peningkatan.  

Pengalaman penanganan lonjakan Covid-19 tahun-tahun sebelumnya, ujar Zubairi, harus menjadi pelajaran dalam penanganan kasus positif Covid-19 saat ini.  

Apakah Indonesia akan menghadapi gelombang ke-4 Covid-19, menurut Zubairi, akan sangat tergantung dari kesiapan kita dalam mengupayakan pencegahannya.  

 

Kembali menegakkan sejumlah kebijakan pembatasan dan sosialisasi lewat media sosial terkait norma baru dalam berinteraksi di masa pandemi, ujar Zubairi, merupakan langkah yang penting untuk menekan potensi ancaman penyebaran Covid-19 di masa liburan akhir tahun.     

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler