Indonesia akan Jalin Dialog Intens dengan IOC untuk Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036
Indonesia ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di IKN.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) merespons pernyataan Presiden Joko Widodo tentang kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ketua KOI Raja Sapta Oktohari mengatakan, pihaknya menjalin komunikasi dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengenai hal ini. Dari pembicaraan mereka, diketahui fase atau mekanisme bidding bukan seperti beauty contest atau masing-masing calon tuan rumah memaparkan profil keunggulan.
"Namun ini dengan sistem dialog. Sistem dialog, sebenarnya membuka peluang dan kesiapan semua negara yang mau menjadi tuan rumah Olimpiade. Waktunya bisa disesuaikan," kata Okto kepada Republika.co.id, Rabu (16/11/2022).
Ia menerangkan, Indonesia telah berproses untuk tujuan itu. Pasalnya, negara kita mengikuti proses bidding untuk Olimpiade 2032. Pada akhirnya, Brisbane yang terpilih.
Artinya, menurut Okto, pernyataan Jokowi, sudah sejalan dengan asa yang terbangun. Pekerjaan terus dilakukan kendati belum terpilih untuk agenda 2032.
"Itu meneruskan usaha kita untuk menjadi tuan rumah 2036," ujar pria 47 tahun ini.
Menurut Okto, Presiden IOC Thomas Bach telah memberikan sambutan hangat terkait rencana Indonesia. Thomas melihat langsung apa yang terjadi di negara kita. Target tersebut, dinilai mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah.
"Itu menjadi syarat penting suatu negara untuk menjadi tuan rumah Olimpiade," ujarnya.
Selain Indonesia, terdapat beberapa negara yang ingin menjadi tuan rumah pesta olahraga dunia pada edisi 2036 itu, Empat di antaranya, ada Mesir, Inggris, Qatar, serta Turki.
Indonesia merupakan penyelenggara Asian Games 2018. Empat tahun lalu, Pesta olah raga antarnegara Asia itu difokuskan di Jakarta dan Palembang.