FIFA Beri Tahu FA Harry Kane Dilarang Kenakan Ban Kapten One Love Selama Piala Dunia Qatar

FIFA menganjurkan para pemain menggunakan ban kapten FootballUnitesTheWorld.

AP/Abbie Parr
Penyerang Inggris Harry Kane, tengah, mengikuti latihan selama latihan resmi Inggris menjelang pertandingan sepak bola Piala Dunia grup B antara Inggris dan Iran, di Kompleks Olahraga Al Wakrah, di Al Wakrah, Qatar, Ahad, 20 November 2022 .
Rep: rah Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kapten Inggris Harry Kane tak diizinkan memakai ban kapten ‘One Love’ yang menunjukkan dukungannya terhadap kelompok LGBTQ+ di Piala Dunia Qatar 2022. Kane salah satu dari 10 kapten yang mengindikasikan akan mengenakan ban kapten ‘One Love’ atau ban kapten pelangi.

Baca Juga


Menurut Telegraph, dilansir dari Vanguardngr, Senin (21/11/2022), FA telah diberitahu bahwa pemain tak diizinkan mengenakan ban kapten tersebut, yang dirancang untuk menunjukkan solidaritas kepada kelompok LGBTQ+ yang dianggap melanggar hukum di Qatar. Laporan tersebut menyatakan bahwa FIFA telah mengadakan pertemuan dengan ofisial tim pada Ahad (20/11/2022).

“Ada kekhawatiran di antara beberapa negara Eropa yang telah berjanji untuk mengenakan ban kapten di Qatar bahwa kapten tim dapat dikenakan kartu kuning segera setelah pertandingan dimulai, meskipun hal itu belum disampaikan kepada para pemain,” demikian laporan Telegraph.

FIFA menganjurkan para pemain menggunakan ban kapten dengan kampanye persatuan. Ban kapten tersebut bertema FootballUnitesTheWorld (Sepak Bola Menyatukan Dunia).

Inggris akan memulai pertandingan Grup B Piala Dunia Qatar 2022 melawan Iran, di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Senin (21/11/2022) malam WIB. Di Grup ini juga bergabung Amerika Serikat dan Wales.

FA sebelumnya mengonfirmasi bahwa para pemain akan berlutut serta Kane akan mengenakan ban kapten One Love sebagai bentuk sikap mendukung kesetaraan kepada semua golongan. Homoseksual dilarang di negara Teluk ini dengan ancaman tujuh tahun penjara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler