Pelatih Iran: Inggris Berstatus Favorit Hanya Menurut Teori dan dari Sudut Pandang Analis

Pelatih Iran pernah malang melintang bersama MU.

AP/Abbie Parr
Penyerang Inggris Harry Kane, kiri, dan manajer Gareth Souhgate berbicara kepada media saat konferensi pers di Pusat Konvensi Nasional Qatar pada malam pertandingan sepak bola Piala Dunia grup B antara Inggris dan Iran, di Doha, Qatar, Ahad, 11 November 2018. 20, 2022.
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Beberapa jam lagi, pertempuran di Grup B Piala Dunia 2022 dimulai. Salah satu partai mempertemukan tim nasional Iran dan Inggris.

Baca Juga


Duel tersebut berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha, Senin (21/11/2022) malam WIB. Pelatih Iran, Carlos Queiroz bereaksi. Ia mengetahui nama besar calon lawan mereka.

Namun, itu bukan sesuatu yang membebaninya. Apa pun harus dihadapi. Apalagi ini panggung sepak bola.

"Kami tidak memiliki masalah untuk memahami Inggris adalah favorit. Tapi itu hanya menurut teori, dan dari sudut pandang analis," kata Queiroz, dikutip dari BBC Sports Internasional.

Jelas, semua perlu dibuktikan di lapangan. Penilaian di atas kertas bukan acuan mutlak. Itu yang dipahami mantan asisten Sir Alex Ferguson tersebut.

Queiroz menjalani periode kedua sebagai juru taktik Team Melli. Sebelumnya ia sudah mengemban tugas tersebut dari 2011 hingga 2019. Selama periode tersebut, timnya mencatat rekor 1.121 menit tanpa kebobolan hingga meraih tiket ke Rusia pada 2018 lalu.

Kualitas pertahanan mereka menjadi sorotan. Gawang Iran hanya empat kali bergetar dalam kualifikasi menuju Qatar. Kendati itu bukan di eranya. Pada September 2022, Queiroz kembali membesut Ehsan Hajsafi dan rekan-rekan.

"Ketika orang mengatakan 'kamu bermain sangat solid, sangat defensif'. Tidak. Kami membutuhkan konsentrasi penuh, determinasi, dan terorganisir saat kami tidak menguasai bola," ujarnya.

Queiroz memastikan mereka juga memiliki harapan besar untuk melaju jauh. Sebagai sebuah tim, pasukannya harus mempunyai rasa lapar. Dengan begitu ada naluri untuk berkompetisi di level tertinggi.

"Kami memiliki ekspektasi yang kuat. Kami tidak membutuhkan penggemar dan pers untuk memberi tahu kami," tutur arsitek kelahiran Mozambique ini.

Pelatih 69 tahun itu sosok berpengalaman di dunia sepak bola. Pada masa lalu, Queiroz pernah menjadi mentor para pemain terbaik seperti Zinedine Zidane, Ronaldo Luis Nazario, Luis Figo di Real Madrid. Ia juga bekerja sama dengan Paul Scholes, Wayne Rooney, serta Cristiano Ronaldo di Manchester United.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler