Dua Korban Tertimbun Longsor di Gunungkidul Ditemukan Setelah 4 Hari Pencarian
Pencarian difokuskan di lokasi ditemukannya sepeda motor.
REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNGKIDUL -- Tim SAR gabungan akhirnya menemukan dua korban yang tertimbun tanah longsor di Blembem, Candirejo, Semin, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (22/11). Dua korban tersebut ditemukan setelah empat hari dilakukan pencarian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Yogyakarta, Kamal Riswandi mengatakan, pencarian hari keempat dilakukan oleh 80 personel. Pencarian difokuskan di lokasi ditemukannya sepeda motor dan barang-barang yang sudah ditemukan di hari sebelumnya.
"Pencarian melibatkan kurang lebih 80 personel gabungan dari semua unsur dan dibantu oleh dua eskavator, mengingat tebalnya material longsoran," kata Kamal kepada wartawan, Selasa (22/11) malam.
Kedua korban merupakan satu keluarga, yakni Kasoijoyo (90) dan Karni (54). Keduanya ditemukan tidak dalam satu waktu, yang mana Karni ditemukan lebih dulu oleh tim SAR gabungan yakni pada pukul 14.30 WIB.
Meski sudah ditemukan, namun evakuasi tidak dapat langsung dilakukan. Hal ini mengingat tebalnya material longsor. "Pada pukul 14.30 WIB, korban pertama berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan. Karena terkendala ketebalaan material longsoran, korban pertama dapat dievakuasi pada pukul 16.00 WIB dan langsung diserahkan kepada Pihak DVI (Polda DIY) untuk dilakukan proses identifikasi," ujar Kamal.
Sedangkan, korban kedua yakni Kasoijoyo baru ditemukan 16.30 WIB. Korban kedua ini ditemukan tidak jauh dari lokasi ditemukannya korban pertama.
"Korban kedua berhasil ditemukan tim SAR gabungan pada pukul 16.30 WIB dan langsung dilakukan penggalian untuk melakukan proses evakuasi," jelasnya.
Dengan ditemukannya kedua korban tersebut, maka operasi SAR dinyatakan ditutup. "Semua unsur SAR gabungan yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," tambah Kamal.
Sebelumnya, dua warga tersebut tertimbun longsor pada Sabtu (19/11) lalu, termasuk menimpa beberapa rumah warga. Peristiwa itu terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan lebat sejak Jumat (18/11) malam.
Proses pencarian langsung dilakukan menggunakan alat penyemprot air dan peralatan manual, seperti cangkul dan sekop. Selain itu, pencarian juga menggunakan alat landslide search stick dan dua unit eskavator.