Perisai Bumi Pertagas Hadirkan Kolaborasi, Cegah Abrasi di Pantai Rembat
Pemasangan geotube mulai dikerjakan pada 2020 dan selesai terpasang pada 2021 sepanjang 240 meter.
INDRAMAYU -- PT Pertamina Gas (Pertagas), sebagai afiliasi Subholding Gas Pertamina, melaksanakan kegiatan penanaman pohon, pembersihan pantai dan edukasi abrasi di Pantai Rembat, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Kamis (24/11).
Kegiatan itu merupakan kolaborasi Pertagas Operation West Java Area (OWJA) bersama Dinas Lingkungan Hidup, BPBD dan Dinas Pariwisata Kabupaten Indramayu. kolaborasi juga melibatkan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Kantor Perwakilan SAR Bandung, dan Pemerintah Desa Juntinyuat.
Kolaborasi tersebut dilaksanakan sekaligus untuk memperingati World Tree Day yang jatuh pada 21 November dan Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh pada 28 November 2022. Selain itu juga menjadi bagian dari program CSR Perisai Bumi, yang diinisiasi Pertagas OWJA di tahun 2018-2019.
Sebanyak 50 siswa dari tiga sekolah dasar negeri (SDN), yakni SDN 1, SDN 2 dan SDN 3 Juntinyuat, ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Dengan penuh semangat, anak-anak sekolah itu ikut menanam ratusan batang cemara laut dan mangrove di Pantai Rembat, bersama seluruh peserta.
Kegiatan menanam pun dilanjutkan dengan pembersihan pantai dan edukasi tentang abrasi.
‘’Kegiatan costal clean up dan edukasi abrasi merupakan langkah untuk menyebarluaskan informasi mengenai cepat tanggap menghadapi bencana kepada masyarakat, dan meningkatkan ketahanan daerah dalam menanggapi bencana, khususnya abrasi,’’ kata GM Pertagas Operation East Region, Hendra Tria Putra Nasution.
Kali ini, ada 800 pohon cemara laut dan mangrove jenis Rhizopora Apiculate yang ditanam di Pantai Rembat. Kegiatan itu bukan merupakan yang pertama. Sepanjang 2021-2022, Pertagas bersama Kelompok Petani Mangrove telah menanam 2.650 pohon mangrove dan cemara laut.
Sementara itu, dalam sesi edukasi, Pertagas dan Kelompok Pengelola Wisata Pantai Rembat membagikan pengetahuan terkait abrasi meliputi penyebab, dampak, dan upaya pencegahannya.
Riyanto, Kepala SDN 2 Juntinyuat menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
‘’Kami sangat senang Pertagas dan dinas terkait berkenan membagikan ilmunya sehingga anak-anak kami bisa memahami bagaimana menjaga pantai di sekitarnya, baik kebersihannya maupun dari bencana abrasi,’’ tukas Riyanto.
Program Perisai Bumi diawali Pertagas dengan assessment bencana abrasi di kawasan Juntinyuat pada 2018 hingga 2019. Berdasarkan hasil assessment itu didapati bahwa geotube dapat menjadi solusi abrasi.
Untuk itu, pemasangan geotube mulai dikerjakan pada 2020 dan selesai terpasang pada 2021 geotube sepanjang 240 meter.
Pertagas juga melakukan edukasi kesiapsiagaan bercana bagi kelompok Pengelola Wisata Pantai Rembat, Kelompok Pertani Mangrove dan petani di sekitar Pantai Rembat secara berkala. Kegiatan itu dilaksanakan berkolaborasi dengan BPBD Indramayu dan Kantor SAR Jawa Barat.
Sebelumnya, pada September 2022, juga telah dilaksanakan pelatihan penyelamatan bencana di air bagi seluruh anggota Kelompok Pengelola Wisata Pantai Rembat. Karenanya, pengelola wisata kini telah memiliki kemampuan untuk melakukan penyelamatan bilamana dibutuhkan.
Mengembangkan konsep eduwisata kesiapsiagaan bencana abrasi, Pertagas juga menggerakan kelompok untuk bersama-sama membuat papan-papan berisi informasi atau edukasi terkait sejarah Pantai Rembat. Termasuk abrasi yang terjadi pada 2020 dan menghilangkan sebagian besar area pantai, berbagai jenis vegetasi yang hidup di Pantai Rembat, upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi, dan alat-alat yang dapat digunakan untuk mencegah dan menahan abrasi. (Lilis Sri Handayani)