Viral Wakil Relawan Sebut Kata 'Tempur' di Depan Presiden Jokowi

PDIP menilai tidak bisa seorang relawan meminta permintaan semacam itu ke Presiden.

Tangkapan Layar Twitter,
Viral perbincangan relawan dan Presiden Jokowi.
Rep: Nawir Arsyad Akbar/Wahyu Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Presiden Joko Widodo di acara relawan Nusantara Bersatu memicu kontroversi. Sejumlah politikus PDIP bahkan menyayangkan manuver para relawan itu.  Apalagi beredar kata-kata yang dinilai kurang tepat antara perwakilan relawan dan Joko Widodo.

Kata-kata itu terucap dari Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani yang tampak berbincang dengan Presiden di satu ruangan. "Pak kita ini pemenang pemilihan presiden. Kita ini besar. Tapi serangan lawan ini masih terus," ujar Benny dalam video yang viral di media sosial. 

Ia pun mendorong, amplifikasi program-program pemerintah "Kedua kita gemes pak lawan mereka, kalau kita ingin tempur lapangan kita lebih banyak."

Ia menambahkan, jika bapak tidak mengizinkan relawan bertempur di lapanga, penegakan hukum harus dialankan.  Misalkan, kata ia, mereka yang setiap hari mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, adu domba, serta menebarkan kebencian bisa dijerat oleh hukum. "Penegakkan hukum yang harus diperkuat lagi, jika tidak kami hilang kesabaran, kita melawan di lapangan ..."

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan, tidak bisa relawan meminta kepada seorang Jokowi hal yang seperti itu. Apalagi, jika ada permintaan dibuatnya undang-undang untuk mengkriminalisasi pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintah.

"Jangan kemudian mendorong-mendorong Presiden kita kepada tempat yang tidak semestinya. Tugas Bapak Presiden itu adalah merawat NKRI, tugas presiden itu menyatukan kita semua," ujar Said di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/11).

"Bayangin aja minta restu untuk gempur orang, Presiden kita etikanya, Presiden kita punya etik yang luar biasa, punya sopan santun luar biasa, dan dan Bapak Presiden kita tidak mungkin akan mencampuri urusan hukum," katanya menambahkan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun menyinggung langkah relawan tersebut. Hasto tak ingin manuver kekuasaan justru mereduksi keberhasilan Jokowi. Solusinya, dalam masa penuh tantangan kini, seluruh relawan bersama-sama PDI Perjuangan harus turun ke bawah, blusukan, yang jadi hakekat politik pemberdayaan rakyat.

Menurut Hasto, itulah makna politik yang sebenarnya selalu digelorakan Presiden Jokowi. Karenanya, sekali lagi, ia meminta agar jangan reduksi keberhasilan Presiden Jokowi dengan melakukan manuver-manuver yang tidak berguna untuk rakyat.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler