Cerita Pemilik Kuda Langganan untuk Pernikahan Anak Jokowi
Pernikahan Kaesang-Erina akan menggunakan 28 kuda dan 12 kereta kencana.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mudjiono Prasetyo, warga Kelurahan Jajar, Laweyan, Solo, Jawa Tengah, kembali dipercaya oleh keluarga Presiden Jokowi untuk mengurus soal kuda yang akan digunakan kirab saat acara pernikahan calon pasangan pengantin Kaesang Pangarep-Erina Gudono.
Menurut cerita yang dituturkannya, Presiden Jokowi sudah sejak lama berlangganan kuda yang ia punya. Bahkan sejak sebelum Presiden Jokowi mulai menjabat sebagai wali kota Solo 2005 lalu.
"Ndak bisa dihitung sudah berapa kali Pak Jokowi menyewa kuda saya. Soalnya dari sejak mencalonkan diri sebagai wali kota, beliau sudah pakai kuda punya saya," kata Mudjiono.
Ia bercerita bahwa pertemuan awal dirinya dengan Jokowi ketika dirinya sedang menunggu pelanggan di daerah Sumber, di sekitaran KPU. Waktu itu, tiba-tiba dirinya dihampiri dan ditanyakan apakah kudanya bisa digunakan untuk kampanye.
"Kenal dulu waktu mau nyalon wali kota, pas pendaftaran itu di KPU Solo, waktu itu lagi mulai daftarkan nyalon, nah sampai sekarang alhamdulillah dipercaya," terangnya.
Sementara itu, terkait kuda yang akan diikutkan untuk kirab di pernikahan Kaesang-Erina, ia mengatakan berencana menggunakan 28 kuda dan 12 kereta kencana. Nantinya kuda yang akan digunakan sang pengantin yakni enam kuda untuk satu kereta. "Rencananya ada 28 kuda, 11 kereta akan ditarik oleh dua kuda per kereta dan enam kuda akan menarik satu kereta," ujar dia.
Meski tanggal pernikahan Kaesang-Erina tinggal menghitung hari, Mudjiono mengaku tidak ada persiapan khusus pada kuda-kudanya. Sebab, kuda tersebut memang sehari-hari ia pergunakan untuk menarik pelanggan di sekitaran keraton Solo.
"Biasane manggon e di museum keraton, kalau pas Ahad ya di CFD. Tapi biasanya kalau ndak ya di sebelah utara Pasar Klewer. Tidak ada persiapan khusus wong sering dipakai kudanya," katanya.
Sebagai penerus generasi keempat, dirinya mengaku senang dipercayakan oleh orang nomor satu se Indonesia tersebut, meski hanya menyewakan kuda untuk pernikahan dan lain sebagainya. Namun, ia mengaku tidak pernah mematok tarif setiap Jokowi hendak menyewa kuda yang dimilikinya.
"Alhamdulillah senang itu termasuk rezeki. Ha saya ya ndak nyangka-nyangka, istilahnya saya kerjanya hanya ngarit (mencari rumput) tapi bisa dipercaya oleh orang nomor satu di Indonesia termasuk anugrah. Soal tarif, aku relatif tarifnya wis pokoknya kalau situ punya uang sekian yaudah oke, aku ndak pasang tarif. Pokok e rezeki itu seperti pak ustaz bilang, banyak sedikit disyukuri," jelas dia.