Pameran Halal Terbesar akan Digelar di London Awal Desember
Acara tersebut menjadi tuan rumah bagi lebih dari 300 peserta pameran.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pameran halal perdagangan internasional dalam program antarpemerintah (G2G) dan bisnis-ke-bisnis (B2B) akan digelar di Inggris pada diadakan pada 2-3 Desember 2022.
Dilansir di About Islam, Selasa (29/11), pihak penyelenggara mengharapkan acara tersebut menjadi tuan rumah bagi lebih dari 300 peserta pameran, paviliun internasional, lebih dari 50 orang pembicara, dan lebih dari 8000 profesional.
“Halal Expo London menawarkan kesempatan untuk memperluas target demografis Anda ke pasar halal senilai 1,8 triliun Euro yang beragam secara global dan belum dimanfaatkan dengan potensi bisnis tak terbatas,” tulis situs web Halal Expo London.
Pameran dagang berkembang di berbagai sektor dalam melayani kebutuhan etika yang diilhami oleh agama dari 1,9 miliar konsumen Muslim dunia. Hal itu akan menciptakan peluang perdagangan dan juga investasi.
London juga akan menjadi tuan rumah Konferensi Ekonomi Halal & Busana London. Dengan serangkaian ceramah utama, diskusi panel, dan presentasi studi kasus, acara tersebut merupakan peluang besar bagi semua orang yang tertarik dalam pemasaran, sumber produk atau layanan, khusus untuk Pasar Halal Global yang berkembang pesat.
Program acara ini mencakup diskusi oleh pembicara terkemuka industri internasional dan pemimpin pemikiran tentang wawasan pasar Halal, badan & regulator sertifikasi Halal, Aksi iklim, pemberdayaan perempuan, dan pendidikan.
Konsep halal yang berarti “diperbolehkan” dalam bahasa Arab berlaku secara tradisional untuk makanan. Berdasarkan laporan dari Thomson Reuters, industri makanan halal global mencapai 2 triliun dollar AS. Di masa depan, potensi ini bisa mencapai 20 persen dari perdagangan pangan dunia, menjadikannya sub-sektor yang paling menjanjikan di dunia saat ini.
Keuangan Islam telah tumbuh secara substansial dalam beberapa dekade terakhir di seluruh dunia, menjadi salah satu industri keuangan dengan pertumbuhan tercepat. Saat ini, ia memiliki aset global melebihi 2 triliun dollar AS dan diperkirakan akan mencapai 3,8 triliun dollar AS pada tahun 2023.