Tiga Mitos Keamanan Pesawat yang Dipercaya Banyak Orang

Banyak orang meyakini pemahaman yang keliru soal keamanan bepergian dengan pesawat.

Wikimedia
Pramugari menawarkan minuman di pesawat (Ilustrasi). Pesawat dirancang untuk tahan terhadap kondisi sulit demi keamanan penerbangan.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan pilot maskapai komersial di Inggris, Andre Viljoen, mengungkap beberapa kesalahpahaman seputar keselamatan penerbangan yang selama ini diyakini kebenarannya oleh banyak orang. Kesalahpahaman itu pada akhirnya memicu kekhawatiran berlebih saat melakukan perjalanan udara.

Dilansir The Sun, Rabu (30/11/2022), berikut beberapa kesalahpahaman yang dimaksud Viljoen.

Mitos pertama: Turbulensi sebabkan pesawat jatuh
Turbulensi adalah kejadian umum saat bepergian saat melakukan perjalanan udara. Meskipun turbulensi bisa sangat menegangkan dan kadang-kadang sangat tidak menyenangkan, sangat kecil kemungkinannya turbulensi memicu pesawat jatuh.

Pesawat dirancang untuk tahan terhadap kondisi sulit, termasuk angin kencang dan sambaran petir. Situasi yang paling mungkin terjadi jika terjadi turbulensi pesawat adalah penumpang mengalami cedera ringan karena tidak sedang duduk dan tidak memakai sabuk pengaman saat kejadian.

Baca Juga


Mitos kedua: Jika mesin rusak, pesawat akan jatuh
Tidak ada penumpang yang ingin mendengar berita bahwa mesin rusak. Namun, sebagian besar maskapai penerbangan komersial menggunakan pesawat bermesin ganda, yang dirancang untuk lepas landas, terbang, dan mendarat dengan aman menggunakan satu mesin.

Seandainya terjadi kerusakan mesin, yakinlah bahwa semua pilot dilatih secara ekstensif dan teratur untuk menghadapi situasi tersebut. Pilot akan segera membawa pesawat kembali ke bandara terdekat.

Mitos ketiga: Pintu bisa dibuka di tengah penerbangan
Membuka pintu pesawat di tengah penerbangan tidak mungkin dilakukan. Ini karena kabin pesawat bertekanan.

Pada ketinggian jelajah tipikal, tekanan hingga 3,5 kilogram mendorong setiap sentimeter persegi pintu. Ini setara dengan total lebih dari 500 kilogram, jauh lebih berat daripada yang bisa diatasi siapa pun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler